Asal Usul Wedang Uwuh Khas Imogiri, Diperkirakan ada Sejak Tahun 1630

Wedang dalam bahasa Jawa artinya minuman panas, sedangkan uwuh artinya sampah. Dinamai wedang uwuh karena terdiri dari banyak komponen. Saat dicampur tampak seperti sampah yang mengambang dalam gelas.

Komponen dalam wedang uwuh ini beragam dan semuanya herbal. Mulai dari kayu manis kering, jahe kering, cengkeh yang terdiri dari batang, daun, dan bunganya, gula batu, serai bagian akar dan daun, serutan kayu secang kering, kapulaga, dan pala kering.

Cara membuatnya sederhana, bahan-bahan di atas dimasukkan dalam gelas, lalu diseduh dengan air mendidih, serta diaduk-aduk. Setelah airnya berubah jadi merah, wedang uwuh siap dinikmati.

Mengutip dari laman warisanbudaya.kemdikbud.go.id, abdi dalem Makam Raja-raja Imogiri menemukan resep wedang uwuh secara tak sengaja.

Pada tahun 1630-an saat Sultan Agung sebagai Raja Mataram dan sedang mencari lokasi terbaik untuk pemakaman keluarga atau sentana Raja-Raja Mataram. Di suatu malam, Sultan Agung minta dibuatkan minuman untuk menghangatkan badan.

Abdi dalem dengan sigap menyiapkan wedang secang yang kemudian diletakkan di bawah pohon. Angin yang kencang pada malam tersebut, membuat rontok dedaunan dan tercampur di minuman sang raja.

khasiat wedang uwuh tak perlu diragukan lagi, salah satunya adalah jahe. Mengutip laman unusa.ac.id, jahe mengandung karbohidrat, serat, protein, mineral seperti zat besi dan potasium, serta vitamin C. Sedangkan kandungan lainnya, adalah serai. Mengutip laman kokap.kulonprogokab.go.id, tumbuhan satu ini mengandung magnesium, fosfor dan folat yang berfungsi menjaga kesehatan saraf. Nah tak perlu diragukan lagi kan kandungan wedang ini.

Wedang uwuh juga bisa menjadi alternatif oleh-oleh Jogja, selain bakpia, wingko, atau gudeg. Apalagi rempah wedang uwuh biasanya sudah dikeringkan sehingga cukup awet sampai berbulan-bulan. Soal harga kamu tak usah khawatir karena murah meriah!