Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ayam goreng olive fried chicken (instagram/olivefriedchicken.kak)
ayam goreng olive fried chicken (instagram/olivefriedchicken.kak)

Intinya sih...

  • Olive Fried Chicken didirikan pada tahun 2011 di Yogyakarta oleh pasangan Kunardi Sastrawijaya dan Aurora Sri Rahayu.
  • Bumbu rahasia ayam goreng Olive diciptakan melalui banyak percobaan setelah Kunardi bekerja di restoran cepat saji.
  • Owner Olive, Kunardi, memiliki standar tinggi dalam mengembangkan bisnisnya, termasuk memastikan bahan baku halal dan segar.

Olive Fried Chicken mungkin nama yang asing di kalangan pecinta ayam goreng di luar Jogja. Namun, bagi mereka yang tinggal di Jogja, restoran ini adalah salah satu ayam goreng terfavorit.

Restoran ayam goreng satu ini memang terkenal dengan rasa ayamnya yang lezat, krispi di luar empuk di dalam, dengan harga yang terjangkau. Berlokasi di titik-titik strategis, termasuk kampus-kampus besar, Olive Fried Chicken berhasil menarik perhatian khalayak dan memiliki tempat tersendiri di hati para pelanggannya. 

Namun, di balik kepopulerannya, tahukah kamu fakta-fakta apa saja yang dimiliki restoran ayam favorit mahasiswa ini? Berikut adalah 7 fakta Olive Fried Chicken yang mungkin belum kamu ketahui.

1. Bisnis yang didirikan oleh sepasang suami istri

Gerai Olive di Jalan Kabupaten, Jogjakarta (instagram.com/olivefriedchicken.kak)

Olive Fried Chicken didirikan pada tahun 2011 oleh pasangan Kunardi Sastrawijaya dan Aurora Sri Rahayu di Yogyakarta, tepatnya di Jalan Taman Siswa. Pria yang akrab disapa Pak Kun ini memiliki dedikasi tinggi dalam berbisnis. Menurutnya, bisnis bukan semata soal keuntungan, tetapi juga harus memberi nilai bagi orang lain baik itu karyawan maupun konsumen. 

Awalnya, Pak Kun merantau ke Jogja pada tahun 1993 untuk kuliah di Universitas Sanata Dharma. Dengan latar belakang keluarga yang sederhana, membuat Pak Kun harus pintar-pintar mengatur keuangannya. Beruntung, Jogja pada saat itu cenderung murah sehingga tidak begitu memberatkan perekonomian Pak Kun.

Alasan inilah yang mendorong Pak Kun untuk mendirikan warung ayam goreng yang murah. Dia ingin mahasiswa yang berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah masih dapat merasakan ayam goreng enak dan murah. 

2. Punya bumbu rahasia yang diracik sendiri

ilustrasi racikan bumbu rahasia (unsplash.com/Pratiksha Mohanty)

Dibalik rasa ayamnya yang nagih dan konsisten, ada bumbu rahasia yang tercipta melalui banyak percobaan. Setelah lulus, Pak Kun memang bekerja di salah satu restoran cepat saji dengan menu utama ayam goreng. Berbekal pengalamannya, pria kelahiran Pangkal Pinang itu mencoba meracik bumbu yang akan digunakan untuk brand Olive fried chicken. 

Setelah melewati banyak percobaan dengan menjadikan teman-teman dekatnya sebagai tester, akhirnya Kunardi menemukan resep yang pas. Resep ini kemudian dijadikan sebagai bumbu paten untuk restoran ayamnya. 

3. Cita rasanya terinspirasi dari KFC

beberapa menu di Olive fried chicken (instagram.com/olivefriedchicken.kak)

Pak Kun memang sudah berpacaran dengan istrinya, Aurora sejak mereka sama-sama merantau di Jogja. Keduanya sama-sama penyuka ayam goreng. Mereka sering menghabiskan malam minggu dengan makan berdua di KFC. Saking seringnya menghabiskan waktu mereka di KFC, pelayan pun sampai hafal menu yang biasanya dipesan.

Tidak heran jika banyak pelanggan yang merasa jika cita rasa Olive mirip dengan brand besar KFC. Pak Kun sendiri menetapkan standar produknya seperti brand ayam goreng luar negeri. Hanya menggunakan daging ayam yang segar untuk bahan baku, pantas saja ayam Olive Fried Chicken selalu juicy. 

4. Restoran terus berkembang namun owner tak ingin buka franchise/waralaba

salah satu cabang Olive fried chicken di Jalan Mangkubumi (instagram.com/olivefriedchicken.kak)

Bisnis yang diwaralabakan memang lebih menguntungkan. Pasalnya, model bisnis ini memungkinkan ekspansi bisnis dengan memanfaatkan modal dan sumber daya dari pihak ketiga, tanpa harus mengelola setiap cabang secara langsung. Sebagai franchisor, ia akan mendapatkan bayaran atau imbalan dari franchisee yang membeli hak menggunakan model bisnis dan brandnya.  

Owner Olive Fried Chicken memang berbeda, ia justru tidak ingin bisnisnya diwaralabakan. Baginya, bisnis tidak harus dilakukan dengan terburu-buru untuk mengejar keuntungan. Ia memilih untuk bersabar dalam menjalankan bisnisnya. Berkat keuletannya, Pak Kun kini berhasil membuka 117 cabang outlet Olive di Jogja dan Jawa Tengah.

5. Punya standar yang tinggi dalam memilih bahan baku

ilustrasi daging ayam segar (unsplash.com/Philippe Zuber)

Sebagai owner, Kunardi memiliki standar yang tinggi dalam mengembangkan bisnisnya. Dalam hal pemilihan bahan baku untuk ayam gorengnya, ia menetapkan standar halal dan memastikan hanya ayam segar yang bisa masuk ke semua outletnya. 

Pak Kun juga mempercayakan bahan baku restoran seperti beras, ayam hingga saos ke pemasok yang sama sejak awal berdiri. Bagi Pak Kun, pihak-pihak yang mempercayai bisnisnya adalah orang-orang yang harus diberi kesempatan untuk terus berkembang.

6. Selain jadi favorit pelanggan, olive juga jadi favorit owner dan keluarga

ayam goreng olive (instagram.com/olivefriedchicken.kak)

Sejak masih kuliah hingga saat ini, Pak Kun dan istri masih menjadi penyuka ayam goreng. Selain sebagai owner, mereka juga pelanggan tetap produknya sendiri. Pasangan suami istri ini beserta anak mereka pun kerap makan Olive di salah satu gerai yang sedang mereka kunjungi.

Bahkan, mereka juga kerap memesan ayam goreng olive lewat aplikasi pesan antar, jika sedang ingin makan di rumah. Karena rasanya yang lezat, keluarga besar dan teman-teman mereka pun sering memesan ayam goreng milik Pak Kun dan Bu Aurora itu.

7. Brand ini punya saudara, namanya Karen Chicken

Outlet Karen chicken di Bangka (instagram.com/karenchickenbyolive)

Brand Olive Fried Chicken memang sangat lekat dengan Jogja dan sekitarnya. Hal ini dikonfirmasi oleh sang owner bahwa olive memang diperuntukkan bagi Jogja atas rasa terima kasihnya pada daerah istimewa.

Namun, bagi warga luar Jogja yang ingin merasakan kelezatan dari ayam goreng Olive, Pak Kun menciptakan brand ayam goreng yang diberi nama Karen Chicken by Olive Fried Chicken. Masalah rasa dan kualitas, owner menjamin tidak ada perbedaan di antara keduanya. 

Di balik nama besarnya, ternyata fakta Olive Fried Chicken sangat menarik. Ayam goreng lokal dengan citarasa tak kalah dari brand-brand luar negeri ini dari dulu sampai sekarang selalu laris dan menjadi prioritas pertama bagi penikmat ayam goreng. Apakah kamu salah satunya?

Editorial Team