Pasar Prawirotaman di Kota Yogyakarta punya wajah baru yang modern. Pasar tradisional tersebut disulap jadi lebih kekinian dengan adanya eskalator hingga lift yang memudahkan para pedagang dan pembeli dalam belanja. Penampilan pasar ini juga kian bersih sejak mengalami modernisasi di 2020 lalu.
Selain tampilannya, ada banyak kuliner di Pasar Prawirotaman baik yang baru atau telah legendaris dan wajib kamu coba kalau mampir ke sini. Kira-kira, ada makanan apa saja ya?
Setelah sukses buka di Pasar Gede, Solo, TFP Kopi Warung sempat beberapa waktu buka di Pasar Kranggan, Jogja. Meski begitu, mereka lantas pindah ke Pasar Prawirotaman, tepatnya di rooftop lantai 4.
TFP Kopi Warung merupakan spesialis jajanan ala western yang setiap harinya memiliki menu berbeda. Mulai dari main course sampai dessert, kamu yang penasaran dengan makanan khas Barat, bisa mampir ke mari dengan harga berkisar Rp20 ribuan.
Jajanan tradisonal yang sudah mulai susah ditemukan tapi tetap bertahan di Pasar Prawirotaman adalah mi pentil. Mi pentil sendiri dibuat dari sari kelapa yang terdiri dari dua warna, yakni putih dan kuning. Mi pentil adalah makanan khas Kabupaten Bantul, lho.
Mi pentil nantinya akan dinikmati dengan dicampur pakai sambal yang rasanya pedas nan gurih. Harganya murah saja, yakni bisa dibeli mulai dari Rp2 ribu!
Di Pasar Prawirotaman, kamu juga bisa makan steak dengan murah meriah di tenant Steak Moen-moen. Steak yang sudah terkenal baik di Kota Solo maupun Jogja ini menyediakan steak baik daging ayam maupun daging sapi.
Meski murah yakni berkisar Rp20 ribuan, ukuran dagingnya tetap besar dengan saus yang menggoyang lidah. Berlokasi di rooftop lantai 4, kamu bisa menikmati steak sambil melihat pemandangan.
Tak jauh dari Pasar Prawirotaman, hanya 2 menit berjalan kaki ke arah selatan, ada sepasang suami-istri yang menjajakan kue tradisional Jogja yaitu carabikang. Kue carabikang yang warna-warni itu dibuat dengang tepung beras dan punya rasa manis dengan tekstur empuk di atas dan kering di bawah.
Bentuknya mirip bunga karena merekah saat diangkat dari tempat memasaknya. Carabikang Bu Kasilah ini buka dari pukul 07.00 WIB pagi sampai habis. Sst... Sebaiknya tak datang terlalu siang karena bisa bikin kamu gigit jari kehabisan.
Di lantai 3 Pasar Prawirotaman selain aneka kletikan seperti klanting, kerupuk, dan lainnya, juga ada jajanan tradisional serba manis yang pasti akan kamu sukai. Sebut saja seperti geplak dan gendhar.
Geplak dan gendhar ini buka dari pagi sampai siang dengan harga mulai dari Rp2 ribu atau sesuai selera. Jajanan yang terbuat dari singkong dan beras tersebut makin enak jika ditambah cocolan parutan kelapa sehingga menghasilkan rasa manis juga gurih.
Gak lengkap kalau ke Pasar Prawirotaman tanpa jajan cenil yang warna-warni, kenyal, dan panjang. Ada salah satu penjaja legendaris, namanya Mbah Hardi yang berjual di bagian depan Pasar Prawirotaman dekat Carabikang Bu Kasilah.
Seperti penjaja kebanyakan, Mbah Hardi juga menyediakan lupis dan beberapa jajanan tradional lain. Makin lengkap, lupis dan cenil tersebut disiram gula jawa sehingga rasanya manis legit.
Well, selain Mbah Hardi juga terdapat penjual cenil dan lupis lain di lantai 3 Pasar Prawirotaman. Harga lupis dan cenil di sini berkisar Rp5 ribuan saja.
Pasar Prawirotaman kini selain kian modern dengan fasilitas dan kuliner yang beragam, juga dilengkapi dengan ruang podcast, WiFi publik, dan coworking space, lho. Di mana lagi 'kan bisa belanja sambil kulineran di pasar tradisional rasa supermarket kekinian?