4 Olahan Singkong Khas Jogja, Jadi Daya Tarik Para Wisatawan
- Singkong mengandung karbohidrat dan serat tinggi, bermanfaat untuk pencernaan dan mencegah kanker usus besar.
- Ada beragam olahan singkong khas Yogyakarta, seperti manggleng, tiwul, dan gatot singkong dengan rasa manis, asin, dan gurih.
- Masing-masing olahan memiliki proses pembuatan yang unik dan memiliki nilai gizi tinggi serta sudah dijual di berbagai toko oleh-oleh khas Yogyakarta.
Singkong punya kandungan karbohidrat dan serat yang tinggi. Keduanya amat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Misalnya, nutrisi serat membantu memperlancar pencernaan dan mencegah sembelit, bahkan senyawa pati resisten dan lignin yang ada pada singkong bisa menurunkan risiko terkena kanker usus besar, lho!
Singkong bukan hanya dinikmati sebagai singkong rebus saja. Jika kamu liburan atau sedang berkunjung ke Yogyakarta patutnya tahu beragam jenis olahan tradisional berbahan singkong khas Yogyakarta. Sebagian masyarakat mengolahnya untuk dinikmati sebagai sumber energi makanan pengganti nasi, sedangkan yang lainnya dijadikan sebagai camilan termasuk oleh-oleh yang disukai para wisatawan. Mulai dari yang manis, asin, hingga gurih.
Mau tahu apa saja olahan singkong khas Jogja? Berikut ini adalah beberapa olahan khas singkong di Yogyakarta. Yuk, kita simak ulasan artikel ini sampai selesai, ya!
1. Manggleng singkong

Olahan singkong selanjutnya yang bsa dijadikan sebagai oleh-oleh khas Yogyakarta adalah manggleng singkong. Manggleng terbuat dari bahan dasar singkong rebus yang diiris dan digoreng dengan diberi perasa yang beraneka macam. Rasanya yang begitu autentik berbeda dengan olahan lain. Cara membuatnya relatif lebih mudah daripada tiwul. Hanya saja pemilihan singkong yang bagus akan berpengaruh pada kualitasa rasa pada manggleng.
Biasanya masyarakat di sekitar Yogyakarta menggunakan singkong jenis singkong mangu atau singkong mentega. Singkong yang sudah direbus lalu diiris tipis-tipis, kemudian dijemur sampai kering. Lanjut, digoreng dengan minyak panas sampai warnanya golden brown. Manggleng bisa disajikan tanpa ada tambahan rasa atau original, namun sekarang ini sudah banyak yang menjualnya dengan beragam jenis rasa yang bisa disesusaikan selera.
2. Tiwul

Tiwul dapat dikatakan sebagai makanan pengganti nasi yang terkenal dari daerah Gunung kidul Yogyakarta. Warnanya berbeda-beda tergantung bagaimana cara mengolahnya, pemilihan singkong, hingga proses penyimpanan. Ada yang warnanya cokelat terang, cokelat gelap, hingga ada juga yang berwarna hitam.
Untuk menjadi tiwul yang siap dinikmati membutuhkan beberapa proses yang cukup lama. Singkong perlu dikupas, dicuci bersih, lalu direndam selama beberapa hari. Selanjutnya dijemur di bawah sinar matahari atau disebut gaplek. Setelah itu ditumbuk dengan alu sampai berbentuk tepung dan dikukus dengan diberi alas daun pisang. Proses pengukusan membutuhkan durasi satu jam hingga matang. Tiwul kemudian diaduk dan bisa dinikmati dengan tambahan lauk atau parutan kelapa.
Tiwul singkong tidak berbau dan tekturnya kenyal. Cocok dinikmati dengan sambal belut pedas, dan lalapan mentah. Sampai sekarang tiwul jadi olahan yang banyak dicari orang, selain karena masa penyimpanannya yang lama kebanyakan orang malas membuat dan lebih memilih untuk membeli saja.
3. Gatot Singkong

Gatot singkong merupakan makanan tradisional juga oleh-oleh khas Gunung Kidul, Yogyakarta. Asal penamaan gatot diambil dari dua kata yaitu gagal total. Hal ini berkaitan dengan kegagalan panen padi di daerah Gunung Kidul karena kawasan tersebut berbaduan dan pegunungan kapur, sehingga masyarakat menggantnya dengan tanaman singkong.
Kuliner satu ini terbuat dari bahan sisa tiwul yang tidak berproses. Namun, dari segi tekturnya kenyal dan berwarna hitam pekat. Pelengkap gatot singkong adalah parutan kelapa sehingga memadukan cita rasa manis, asin, dan gurih.
Meski demikian, gatot juga punya beragam manfaat yang gak boleh disepelekan, lho.
Gatot punya gizi yang tinggi, mulai dari serat, asam amino, dan protein. Beberapa gizi tersebut bermanfaat untuk pencernaan karena mengandung bakteri probiotik. Buat kamu yang puya rencana liburan ke Yogyakarta, jangan lupa untuk mencicipi oleh-oleh satu ini, ya. Kuliner gatot sudah dijual di berbagai toko oleh-oleh khas Yogyakarta.
Itulah ketiga olahan singkong khas Yogyakarta yang jadi kuliner oleh-oleh para wisatawan. Dari bahan sederhana ternyata bisa jadi olahan yang enak, legit dan bernilai jual tinggi. Rasa dan tekturnya juga mulai disesuaikan dengan keinginan pasar tanpa merubah sisi tradsional dari kuiner tersebut. Manakah kuliner singkong yang sudah kamu coba?