Ayam menjadi salah satu bahan yang gak pernah gagal mencuri perhatian dalam kuliner Asia Tenggara. Dimasak dengan berbagai teknik mulai panggang, goreng, atau disiram kuah berbumbu kaya, rasanya selalu enak.
Tak hanya di Indonesia, daging ayam dengan kombinasi rempah yang khas, menjadi ciri dari masakan Asia Tenggara. Berikut sepuluh hidangan berbahan dasar ayam khas Asia Tenggara versi TasteAtlas .
Rendang ayam berasal dari Sumatra Barat, Indonesia, dan menjadi salah satu varian rendang yang populer. Proses memasaknya membutuhkan waktu lama karena ayam dimasak dengan santan dan rempah-rempah. Teksturnya cenderung lembut dengan cita rasa pedas gurih yang khas, dan biasanya disajikan dengan nasi hangat.
Hidangan ini terkenal di Singapura, namun berasal dari komunitas Hainan di China. Nasi dimasak dengan kaldu ayam yang kaya rasa, sementara daging ayamnya direbus dengan bumbu sederhana untuk menghasilkan tekstur empuk. Biasanya Hainanese chicken rice disajikan bersama saus cabai, saus jahe, dan kecap asin untuk menambah dimensi rasa.
Hidangan kari ayam khas Indonesia ini menggunakan santan dan rempah-rempah seperti kunyit, ketumbar, dan jintan, menciptakan kuah kental berwarna kuning keemasan. Berbeda dengan kari dari negara lain, gulai ayam memiliki rasa yang lebih ringan dan aroma khas daun jeruk. Gulai sering dijumpai di rumah makan Padang dan cocok disantap dengan ketupat atau nasi.
Opor ayam kerap jadi hidangan Lebaran yang populer di Indonesia, biasanya disantap bersama ketupat. Ayam dimasak dengan kuah santan berbumbu seperti lengkuas, serai, dan bawang merah, menciptakan rasa yang lembut dan gurih. Hidangan ini diyakini memiliki pengaruh dari masakan Melayu dan India, tetapi telah menjadi bagian dari tradisi lokal Indonesia.
Ayam penyet berasal dari Jawa Timur, Indonesia, dengan ciri khas ayam goreng yang dipenyet atau ditekan hingga gepeng. Ayam ini disajikan bersama sambal pedas, tahu goreng, dan lalapan seperti timun dan kemangi. Kombinasi rasa pedas, gurih, dan segar menjadikan ayam penyet sebagai menu favorit di berbagai restoran dan warung.
Sate ayam dari Ponorogo, Jawa Timur, ini unik karena bumbunya dioleskan sejak ayam dibakar. Proses ini membuat daging ayam lebih beraroma dan meresap sempurna dengan rasa manis gurih khas bumbu kacang. Sate Ponorogo juga biasanya disajikan dengan lontong dan taburan bawang goreng untuk menambah kenikmatan.
Meski sederhana, ayam goreng di Asia Tenggara memiliki banyak variasi tergantung negara asalnya. Di Indonesia, ayam goreng sering direndam dalam bumbu kuning sebelum digoreng hingga renyah. Beberapa versi seperti ayam goreng lengkuas memiliki tambahan parutan lengkuas yang digoreng hingga garing sebagai pendamping. Di Thailand, ayam goreng dibungkus dengan daun pandan yang bikin rasanya makin maknyus.
Inasal na manok merupakan ayam bakar khas Filipina yang dimarinasi dengan campuran calamansi (jeruk lokal), bawang putih, dan achuete (annatto) untuk warna oranye cerah. Ayam ini dibakar dengan arang hingga aromanya menguar kuat, lalu disajikan bersama nasi bawang putih dan saus cuka. Kalau mampir ke Filipina, kamu wajib mencoba inasal na manok.
Nasi goreng ayam menjadi favorit di banyak negara Asia Tenggara karena mudah. Nasi yang dimasak bersama potongan ayam, kecap manis, dan rempah-rempah menciptakan rasa yang kaya. Di Malaysia dan Indonesia, hidangan ini sering dilengkapi dengan telur mata sapi dan kerupuk.
Kai yang merupakan ayam panggang khas Thailand yang biasanya direndam dalam campuran ketumbar, bawang putih, dan kecap ikan. Ayam ini dipanggang hingga kulitnya renyah, namun dagingnya tetap juicy. Hidangan ini paling nikmat disantap bersama saus jaew (saus pedas Thailand) dan ketan.
Kamu pernah mencoba hidangan berbahan dasar ayam khas Asia Tenggara yang mana saja nih?