HET Minyak Goreng Dicabut, Pakar UGM: Tambah Beban Pelaku UMKM

Wah, harga gorengan ikut naik, gak ya?

Sleman, IDN Times - Peneliti Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (Pustek) Universitas Gadjah Mada (UGM), Hempri Suyatna, menilai dengan dicabutnya harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan akan berdampak pada semakin melambungnya harga komoditas tersebut. Kondisi tersebut akan berdampak cukup serius di masyarakat, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Baca Juga: HET Dicabut, Harga Minyak Goreng di Sleman Langsung Naik

1. Harga minyak goreng akan sesuai dengan mekanisme pasar

HET Minyak Goreng Dicabut, Pakar UGM: Tambah Beban Pelaku UMKMilustrasi minyak (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Hempri menjelaskan, penghapusan HET minyak goreng kemasan dengan melepas ke mekanisme pasar akan memberikan dampak pada berlakunya harga minyak goreng sesuai dengan mekanisme pasar. Hal ini memungkinkan juga harga minyak goreng akan menjadi mahal.

Menurutnya, kebijakan ini secara ideal memang dilakukan untuk mencegah terjadinya kelangkaan minyak goreng. Akan tetapi, di sisi lain akan menyebabkan harga minyak goreng yang tidak terkendali.

"Sisi lain kebijakan ini akan menyebabkan harga minyak goreng menjadi tidak terkendali," ungkapnya pada Kamis (17/3/2022).

2. Akan berdampak ke UMKM

HET Minyak Goreng Dicabut, Pakar UGM: Tambah Beban Pelaku UMKMIlustrasi minyak goreng kemasan 2 liter (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Menurut Hempri, dampak negatif dari tidak terkendalinya harga minyak goreng ini adalah ke sektor UMKM. Terutama UMKM makanan yang memang menggunakan minyak goreng sebagai bahan baku serta ke warung-warung makan.

"Kondisi ini tentunya juga akan menambah beban berat pelaku UMKM, sehingga mereka harus beradaptasi dengan kondisi tersebut," katanya.

3. Pemerintah perlu membuat langkah inovatif

HET Minyak Goreng Dicabut, Pakar UGM: Tambah Beban Pelaku UMKMIlustrasi warga membeli minyak goreng kemasan saat operasi pasar murah (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Guna mengatasi hal tersebut, pemerintah sebenernya perlu membuat langkah-langkah inovatif. Salah satu hal yang bisa dilakukan yakni dengan memotong jalur distributor.

"Misalnya dengan memotong jalur distributor sehingga bisa menekan harga minyak dan juga melakukan pengawasan terhadap para pelaku usaha dan konsumen," paparnya.

Baca Juga: Permasalahan Minyak Goreng Masih Terjadi, Pakar UGM: Pemerintah Bisa Memotong Jalur Distributor

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya