Wajah Baru Stasiun Yogyakarta Usai Beautifikasi, Jadi Spot Foto Wajib

- Stasiun Yogyakarta dipoles oleh PT KAI Properti melalui proyek beautifikasi
- Perubahan mengedepankan unsur estetika, fungsi, dan sentuhan budaya lokal
- Transformasi meningkatkan kenyamanan penumpang dan daya tarik visual stasiun sebagai bagian dari pengalaman perjalanan dan wisata
Yogyakarta, IDN Times - Wajah Stasiun Yogyakarta dipoles oleh PT KAI Properti melalui proyek beautifikasi hingga menjadi tempat favorit untuk berfoto. Perubahan tersebut dilakukan dengan mengedepankan unsur estetika, fungsi, dan sentuhan budaya lokal, sehingga mendapat respons positif dari masyarakat.
Stasiun yang dikenal sebagai simpul transportasi utama ini kini juga ramai dijadikan lokasi swafoto, terutama saat musim libur panjang. Banyak penumpang yang mengabadikan momen saat tiba maupun berangkat dari stasiun tersebut.
1. Tambah daya tarik visual stasiun yogyakarta

Transformasi yang dilakukan tidak hanya berdampak pada peningkatan kenyamanan penumpang, tetapi juga memperkuat daya tarik visual Stasiun Yogyakarta sebagai bagian dari pengalaman perjalanan dan wisata. Sejak tampilan baru stasiun dikenalkan ke publik, antusiasme masyarakat dan wisatawan terlihat meningkat. Area stasiun kini tak hanya dipenuhi oleh penumpang, tapi juga pengunjung yang datang khusus untuk berfoto.
“Stasiun Yogyakarta adalah etalase utama kota ini bagi para pendatang, dan kami percaya bahwa ruang publik seperti stasiun harus bisa memberikan kesan pertama yang hangat dan membanggakan. Melalui beautifikasi ini, kami ingin menghadirkan ruang yang tidak hanya fungsional, tetapi juga estetis dan relevan dengan karakter lokal,” ujar Plt Sekretaris Perusahaan KAI Properti, Ramdhani Subagja dalam keterangan tertulis, Kamis (15/5/2025).
2. Stasiun sebagai pusat aktivitas masyarakat

Tampilan baru Stasiun Yogyakarta menjadi cerminan upaya KAI Properti dalam mengembangkan stasiun sebagai ruang publik modern tanpa meninggalkan nilai historis dan budaya lokal. Sejumlah konten kreator hingga wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri, turut mengunggah pengalaman mereka saat berfoto di stasiun ini ke media sosial. Hal ini membuat Stasiun Yogyakarta disebut-sebut sebagai ‘stasiun paling Instagramable di Indonesia’.
“Transformasi ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk memperkuat peran stasiun sebagai pusat aktivitas masyarakat, bukan hanya tempat naik dan turun kereta. Ke depan, kami akan terus menghadirkan inovasi serupa di stasiun-stasiun lainnya,” tutup Bagja.
3. Stasiun yogyakarta sebagai destinasi baru

Dengan wajah baru yang lebih segar dan penuh karakter, Stasiun Yogyakarta kini tidak hanya menjadi titik keberangkatan dan tujuan, melainkan menjadi destinasi.
Stasiun Yogyakarta sendiri dibangun pada masa pemerintahan Hindia Belanda dan mulai beroperasi pada 2 Maret 1887. Pembangunan stasiun ini dilakukan oleh perusahaan kereta api swasta Staatsspoorwegen (SS), sebagai bagian dari jalur kereta antara Yogyakarta dan Semarang. Stasiun ini berdiri di pusat kota, dekat dengan kawasan Malioboro, menjadikannya saksi bisu perkembangan transportasi dan sejarah kota Yogyakarta dari masa kolonial hingga kini.
Hingga saat ini, tempat yang disebut juga dengan Stasiun Tugu ini tetap menjadi pusat mobilitas penting di Yogyakarta. Stasiun ini melayani kereta jarak jauh dan lokal dengan berbagai kelas, mulai dari eksekutif hingga ekonomi. Letaknya yang strategis dan desain arsitekturnya yang khas membuat Stasiun Tugu tak hanya jadi titik keberangkatan, tapi juga ikon sejarah yang melekat kuat dalam ingatan para pelancong dan warga lokal.