Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tur Bareng Sebumi, Belajar Budaya dan Lingkungan Sambil Jalan Kaki

Walking tour bersama Sebumi di Kampung Kauman, Pakualaman, Jogja (IDN Times/Dyar Ayu)
Walking tour bersama Sebumi di Kampung Kauman, Pakualaman, Jogja (IDN Times/Dyar Ayu)
Intinya sih...
  • Sebumi, perusahaan sosial konservasi dan berkelanjutan di Jogja, memperkenalkan gaya hidup berkelanjutan lewat tur jalan kaki
  • Mengingatkan peserta untuk membawa botol minum pribadi, tidak membuang sampah sembarangan, dan memilah sampah sesuai dengan kategorinya
  • Program Jogja Heritage Green Tour mengunjungi lokasi historis yang menerapkan konsep pembangunan ramah lingkungan dan memperkenalkan nilai budaya serta sejarah

Yogyakarta, IDN Times - Wisata jalan kaki atau walking tour di Jogja kian banyak diminati. Mengenalkan sejarah, budaya, hingga kehidupan yang tak banyak diketahui selama ini menjadi candu bagi penikmatnya. Sayangnya, tak semua penyedia jasa ini turut menyelipkan pesan mengenai menjaga lingkungan seperti yang dilakukan oleh Sebumi. 

Tak seperti lainnya dengan puluhan rute, Sebumi justru hanya memiliki tiga perjalanan. Namun setiap jalur ini, mereka kurasi benar demi memenuhi sepuluh aspek gaya hidup berkelanjutan yang ingin disampaikan lewat tur jalan kaki. 

1. Upayakan wisata minim sampah

Walking tour bersama Sebumi di Pura Pakualaman, Jogja (IDN Times/Dyar Ayu)
Walking tour bersama Sebumi di Pura Pakualaman, Jogja (IDN Times/Dyar Ayu)

Salah satu guide Santoso Nugroho menjelaskan, Sebumi adalah perusahan sosial yang bergerak di bidang konservasi dan gaya hidup berkelanjutan. "Dibentuk tahun 2018 di Jakarta, awalnya kami terbentuk itu sebagai zerowest travel provider. Jadi, perjalanan yang minim sampah," kata Santoso Nugroho atau yang lebih akrab dipanggil Santos saat ditemui dalam momen walking tour rute Pakualaman pada Sabtu (17/5/2025). 

Sebumi mengingatkan peserta membawa botol minum pribadi untuk mengurangi pemakaian botol sekali pakai, tidak membuang sampah sembarangan, hingga membuang sampah yang dibawa peserta jalan sesuai dengan kategorinya. 

"Kita selalu bilang (kepada peserta jalan) untuk diusahakan tidak menggunakan botol minum sekali pakai. Kita selalu menggunakann tumbler dan kita usahakan selalu provide galon tanpa gelas," kata Santos. 

2. Kenalkan budaya dan hidup berkelanjutan

Walking tour bersama Sebumi di Kampung Kauman, Jogja (IDN Times/Dyar Ayu)
Walking tour bersama Sebumi di Kampung Kauman, Jogja (IDN Times/Dyar Ayu)

Hal yang membedakan Sebumi dengan komunitas tur jalan kaki lainnya adalah adanya program Jogja Heritage Green Tour. Jogja Heritage Green Tour sendiri adalah tur setengah hari dengan mengunjungi lokasi historis untuk memperkenalkan masyarakat perkotaan mengenai gaya hidup berkelanjutan. 

Misalnya dalam rute Pakualaman. Saat masuk ke Masjid Pakualaman, dijelaskan bagaimana masjid yang sudah ada sejak 1850 tersebut menerapkan konsep pembangunan yang ramah lingkungan dengan adanya saluran air terintegrasi di bawah masjid. Atau ketika melewati Kampung Kauman Pakualaman, diperkenalkan kepada para peserta mengenai penerapan pertanian dan pengolahan sampah mandiri yang dilakukan oleh warga sekitar. 

Tidak lupa turut dibagikan mengenai nilai budaya dan sejarah. Sebut saja kala memasuki Pura Pakualaman, peserta diajak bertelanjang kaki agar bisa merasakan kembali ke alam sambil dikisahkan mengenai kapan dan bagaimana terbentuknya keraton tersebut. 

3. Belajar dari leluhur tentang menjaga Bumi

Walking tour bersama Sebumi di Kampung Kauman, Pakualaman, Jogja (IDN Times/Dyar Ayu)
Walking tour bersama Sebumi di Kampung Kauman, Pakualaman, Jogja (IDN Times/Dyar Ayu)

Secara serius Sebumi mengenalkan perjalanan minim sampah dan ramah lingkungan. Santos menuturkan bahwa setiap agenda kunjungan, mereka telah menghitung emisi karbon yang dikeluarkan selama perjalanan. Lalu setelahnya, akan digantikan karbon yang dikeluarkan dengan berbagai kegiatan seperti menanam pohon atau pengolahan sampah di daerah tersebut. 

Rute yang dimiliki Sebumi yakni Keraton-Tamansari, Pakualaman, dan Kotagede dipilih pun karena sejauh ini, ketiga wilayah tersebut yang memenuhi 10 aspek gaya hidup berkelanjutan yang di antaranya adalah food, waste, water, shelter, air, transportation, energy, fashion, biodiversity, dan mindfulness. 

"Tujuannya jelas, kita kembali mengenal siapa kita. Karena bagaimana pun heritage ini berkaitan dengan leluhur, kita mengenal filosofi apa sih yang ditinggalkan leluhur kita. Bukan sekadar budaya, tapi juga ternyata dalam peninggalan tersebut ada aspek-aspek (kehidupan) berkelanjutan. Dari bangunan, kenapa membangun bangunan seperti itu, kenapa menanam pohon di situ. Itu kan bagaimana leluhur kita menjaga alam."

Selain di Jogja, Sebumi juga kerap mengadakan tur di kota lain di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, hingga Lombok, lho. Mereka turut menerima permintaan private tur, jadi jika kamu ingin mengadakan walking tour ramah lingkungan khusus dengan teman terdekat hingga rekan kerja, bisa menjajal bersama Sebumi. Tak cuma jadi melek sejarah, tapi juga lebih cinta alam!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
Dyar Ayu
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Dyar Ayu
EditorDyar Ayu
Follow Us