Mengenal Tradisi Peh Cun dan Perayaannya di Jogja, Selalu Meriah

Setiap tahunnya, ada berbagai perayaan etnis Tionghoa yang digelar di Indonesia, termasuk Peh Cun atau festival kapal naga. Salah satunya di Yogyakarta, Peh Cun digelar dengan meriah dan menarik antusiasme warga.
Namun, apa sih sebenarnya Peh Cun ini dan diperingati dalam rangka apa hingga meriah setiap tahunnya? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
1. Asal Mula Perayaan Peh Cun
Peh Cun adalah sebutan untuk festival perahu naga yang umum digunakan oleh keturunan Tionghoa-Indonesia. Sementara di negara asalnya, acara tersebut dikenal dengan sebutan Duanwu Jie sementara dalam bahasa Kanton disebut dengan Tuen Ng.
Ada banyak cerita mengenai festival ini, tapi mengutip dari laman thechairmansbao.com, cerita yang paling banyak dipercaya adalah mengenai kehidupan penyair patriotik besar bernama Qu Yuan, yang setia pada negara Chu selama masa peperangan. Lalu siapa Qu Yuan sebenarnya sampai kehidupannya menginspirasi sebuah perayaan besar?
Qu Yuan adalah seorang penyair yang tidak hanya setia menjadi pelayan istana Kaisar Huai antara 475–221 SM, tapi disebut-sebut juga sebagai salah satu penyair terhebat dalam sejarah Tiongkok sampai saat ini. Saking setianya terhadap negara, Qu Yuan yang mengetahui Negara Chu telah dikalahkan oleh Qin, ia memilih buat menenggelamkan diri di sungai.
Kematian penyair hebat tersebut mengagetkan penduduk Negara Chu dan mendatangkan rasa putus asa pada mereka. Penduduk lantas berlomba-lomba membuang telur dan aneka bahan makanan lain ke sungai agar ikan-ikan di sana tidak memakan tubuh Qu Yuan alih-alih bahan makanan yang dilempar penduduk.
Qu Yuan disebut-sebut meninggal pada hari kelima bulan lunar kelima. Inilah mengapa festival Peh Cun pun diadakan setiap tanggal 5 bulan 5 menurut penanggalan China.