Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mahasiswa ISI Hadirkan Pameran Foto Jogja Where To Go di Stasiun Tugu

Stasiun Tugu Yogyakarta. (IDNTimes/Febriana Sinta)
Stasiun Tugu Yogyakarta. (IDNTimes/Febriana Sinta)
Intinya sih...
  • Kolaborasi tiga pihak hadirkan seni di ruang publik, 32 karya dipajang, menampilkan eksotisme Jogja dan budaya lokal.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta, berkolaborasi dengan PT KAI Daop VI Yogyakarta, dan Batik Lawasan menggelar pameran bertajuk “Jogja Where To Go.”

Pameran yang dilaksanakan di Stasiun Tugu Yogyakarta berlangsung dari 12 September hingga 21 September 2025 dengan menghadirkan karya visual yang membawa nuansa budaya lokal ke ruang publik paling strategis di kota gudeg.

1. Kolaborasi tiga pihak hadirkan seni di ruang publik

Dekan Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta bersama Kepala Stasiun Tugu.
Dekan Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta bersama Kepala Stasiun Tugu. (isi.ac.id)

Pameran ini dimotori oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Program Studi Fotografi Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta. Sebanyak 32 karya yang dipajang merupakan hasil kreativitas civitas akademika Prodi Fotografi ISI, mulai dari mahasiswa hingga dosen.

Acara pembukaan berlangsung pada 12 September 2025 lalu dengan ditandai dengan seremoni oleh Dekan Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta bersama Kepala Stasiun Tugu. Keduanya secara resmi membuka pameran yang terbuka gratis untuk seluruh penumpang maupun masyarakat umum.

2. Angkat tema eksotisme Jogja dan budaya lokal

Pameran angkat tema eksotisme Jogja dan budaya lokal.
Pameran angkat tema eksotisme Jogja dan budaya lokal. (isi.ac.id)

Tema besar pameran ini adalah menampilkan sisi eksotis Jogja dan budaya asli Yogyakarta. Melalui lensa kamera, karya-karya tersebut mengajak pengunjung melihat kembali kekayaan tradisi, alam, dan kehidupan masyarakat kota budaya ini.

Pihak penyelenggara menegaskan, tujuan utama dari kegiatan ini adalah mendiseminasikan keilmuan media rekam ke ruang publik yang memiliki lalu lintas tinggi. Selain itu, pameran juga diharapkan dapat menjaga sekaligus mempromosikan budaya lokal melalui medium visual yang mudah diakses.

3. Seni hadir di tengah aktivitas transportasi

Seni hadir di tengah aktivitas transportasi
Seni hadir di tengah aktivitas transportasi. (isi.ac.id)

Stasiun Tugu dipilih sebagai lokasi pameran karena dianggap strategis dan dekat dengan denyut kehidupan masyarakat. Di tempat inilah, seni hadir dalam keseharian, berdampingan dengan aktivitas transportasi ribuan orang setiap harinya.

Dilansir laman resmi ISI, tujuan dari penyelenggaraan pameran ini adalah untuk mendiseminasikan keilmuan media rekam (fotografi) ke dalam ruang publik yang strategis dan memiliki trafik tinggi seperti Stasiun Tugu. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menjaga dan mempromosikan budaya lokal melalui visual, serta memberikan dampak positif langsung kepada masyarakat dengan menghadirkan suguhan seni yang mudah diakses di tengah aktivitas transportasi mereka.

Kolaborasi dengan Batik Lawasan juga menambah nuansa budaya yang kental pada acara ini. Kehadiran elemen tradisi melalui batik dinilai melengkapi kekuatan visual fotografi yang dipamerkan.

4. Ruang kreatif sekaligus ruang singgah penumpang

Potret pembukaan pameran Jogja Where To Go.
Potret pembukaan pameran Jogja Where To Go. (isi.ac.id)

Tak hanya pameran, penyelenggara juga menyiapkan rangkaian acara pendukung. Di antaranya workshop fotografi oleh komunitas KOPPI yang dijadwalkan pada Sabtu, 20 September 2025, mulai pukul 13.00–16.00 WIB di depan Lobby Timur Stasiun Tugu. Kegiatan ini terbuka untuk publik yang ingin belajar langsung mengenai praktik fotografi.

Bagi penumpang yang menunggu jadwal kereta, kehadiran karya-karya ini menjadi hiburan sekaligus ruang refleksi. Sementara bagi para mahasiswa, pameran di jantung transportasi kota ini menjadi wadah untuk mempertemukan seni dengan khalayak yang lebih luas.

Pameran “Jogja Where To Go” menandai kolaborasi antara dunia akademik, korporasi, dan budaya. Kehadirannya di Stasiun Tugu Yogyakarta memberi pengalaman berbeda bagi masyarakat yang sehari-hari melintasi ruang transportasi tersebut.

Karya-karya fotografi yang dipamerkan diharapkan tidak hanya memperkenalkan kekayaan budaya, tetapi juga menegaskan bahwa Jogja selalu punya cara untuk menghadirkan seni di ruang publik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us

Latest Travel Jogja

See More

Mahasiswa ISI Hadirkan Pameran Foto Jogja Where To Go di Stasiun Tugu

18 Sep 2025, 04:22 WIBTravel