4 Mitos Pantai Selatan yang Dipercaya Orang Sampai Sekarang

Banyak mitos yang bisa dijelaskan dengan sains, kok

Masyarakat Indonesia dan hal-hal berbau klenik memang tidak bisa dipisahkan. Meski teknologi berkembang pesat, masih banyak yang percaya dengan berbagai mitos mistis, tak terkecuali soal mitos Pantai Selatan. Berbagai kisah terus berkembang dari satu mulut ke mulut lainnya menceritakan soal mistisnya Pantai Selatan.

Gak harus dipercaya, tapi kenyataan bahwa manusia hidup berdampingan dengan alam gaib membuat kamu gak bisa mengabaikannya begitu saja. Berikut ini beberapa mitos Pantai Selatan yang masih terus dipercayai masyarakat hingga kini. 

Baca Juga: Kisah Seram di Balik Megahnya Salah Satu Bioskop di Yogyakarta

1. Gerbang gaib antara dunia manusia dan jin

4 Mitos Pantai Selatan yang Dipercaya Orang Sampai SekarangObjek wisata Pantai Parangkusumo. IDN Times/Daruwaskita

Salah satu pantai di Yogyakarta yang dikeramatkan adalah Pantai Parangkusumo. Pantai ini disebut-sebut sebagai pintu gerbang sekaligus pembatas antara alam manusia dan alam gaib. Di alam gaib inilah kerajaan Nyi Roro Kidul bersemayam meskipun tak bisa dilihat secara kasat mata.

Banyak sumber percaya hal tersebut karena di Pantai Parangkusumo adalah muara dari Laut Selatan dan juga Sungai Opak. Hal ini diperkuat dengan kepercayaan bahwa Panembahan Senopati, raja pertama Kerajaan Mataram Islam pernah melakukan pertapaan di Pantai Parangkusumo.

Terlepas benar atau tidaknya mitos gerbang menuju alam gaib, Pantai Parangkusumo laik dijadikan destinasi wisata, loh. Apalagi saat golden hour, pemandangan matahari tenggelamnya bikin takjub!

2. Adanya hubungan antara Nyi Roro Kidul dan Keraton Yogyakarta

4 Mitos Pantai Selatan yang Dipercaya Orang Sampai SekarangIlustrasi pengunjung Pantai Parangtritis. (IDN Times/Daruwaskita)

Tak lengkap membahas dunia gaib tanpa menyinggung kerajaan gaib terbesar di laut selatan, apalagi kalau bukan kerajaan yang dipimpin oleh Nyi Roro Kidul. Masih ada kaitannya dengan gerbang alam gaib di Pantai Parangkusumo tadi, karena di pantai inilah terjadi pertemuan antara Panembahan Senopati dan Nyi Roro Kidul.

Menurut cerita dari satu mulut ke mulut lainnya, pertemuan kedua penguasa tadi tak sekadar pertemuan biasa karena menimbulkan benih cinta. Dari pertemuan ini, Panembahan Senopati meminta bantuan Nyi Roro Kidul untuk menguasai Mataram. Hal ini dikabulkan oleh Nyi Roro Kidul tapi dengan syarat supaya Panembahan Senopati dan keturunannya, akan menjadi suami Nyi Roro Kidul.

Adanya hubungan erat antara Keraton Yogyakarta dan penguasa Laut Selatan, Nyi Roro Kidul makin diperkuat dengan adanya upacara labuhan. Upacara ini konon sudah dilakukan sejak pertemuan pertama Panembahan Senopati dan Nyi Roro Kidul, loh.

Baca Juga: 5 Fakta Pesanggrahan Taman Siswa, Terkenal Seram tapi Instagenic

3. Larangan menggunakan pakaian warna hijau

4 Mitos Pantai Selatan yang Dipercaya Orang Sampai SekarangDok.IDN Times/istimewa

Selain Laut Selatan, hal lain yang melekat pada Nyi Roro Kidul adalah warna hijau. Kabarnya, warna hijau adalah warna kesukaannya. Nah, karenanya muncul mitos adanya larangan pakai pakaian warna hijau saat mengunjungi Pantai Selatan mana pun.

Mereka yang pakai pakaian hijau, konon akan disukai oleh Nyi Roro Kidul. Tak sekadar disukai, tapi kemudian diajak menjadi salah satu pengikutnya yang bersemayam di kerajaan Laut Selatan. Mereka yang disukai ini lantas akan dibuat tenggelam dalam laut yang menurut kepercayaan jiwanya diambil oleh Nyi Roro Kidul.

Namun terlepas dari mitos tersebut, ada alasan logis mengapa pakaian warna hijau dilarang dipakai di Laut Selatan. Ini karena kemiripan dengan warna air laut yang keruh sehingga sulit dibedakan apabila terseret ombak.

4. Menelan banyak korban jiwa

4 Mitos Pantai Selatan yang Dipercaya Orang Sampai SekarangWisatawan memadati Pantai Parangtritis, Bantul, DI Yogyakarta, saat libur Lebaran, Rabu (4/5/2022). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Mitos tumbal Nyi Roro Kidul sangat kuat di kawasan Pantai Selatan. Masyarakat di sekitarnya percaya bahwa jika ada yang terseret ombak, maka itu adalah orang yang disukai Nyi Roro Kidul. Korbannya pun tak hanya satu dua orang saja, loh.

Lagi-lagi, mitos ini bisa dijelaskan dengan nalar. Ada fenomena rip current atau yang juga dikenal sebagai arus pecah. Rip current biasanya banyak ditemukan di laut-laut dengan ombak besar seperti Pantai Selatan Jawa dan terjadi akibat adanya pertemuan antara dua gelombang atau lebih yang bertemu dan menerjang pantai.

Kondisinya bervariasi, ada yang kecil sampai yang membahayakan pengunjung. Ibarat silent killer, arus pecah yang besar bisa menyeret manusia ke tengah laut yang awalnya justru tak terlihat adanya gelombang. Kecepatannya yang mencapai 8 meter per detik, tentu menyulitkan siapa pun yang sudah masuk dalam jebakan rip curent tersebut.

Terlepas banyaknya mitos Pantai Selatan yang ada di atas, bermain-main di bibir pantai dengan ombak besar memang gak disarankan. Kamu tetap bisa menikmati pantai tanpa harus mendekati ombak dengan menggelar piknik, bermain pasir, atau datang saat matahari terbenam supaya mendapatkan momen mewah untuk berfoto.

Baca Juga: Rip Current, Arus Tarik Mematikan yang Ada di Pantai Selatan Jogja

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya