Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Apa Bedanya Alun-alun Lor dan Alun-alun Kidul Jogja? Ini Jawabannya

Alun-alun Utara Yogyakarta
Alun-alun Utara Yogyakarta (IDN Times/Paulus Risang)
Intinya sih...
  • Alun-alun Lor berada di depan Keraton Yogyakarta, sedangkan Alun-alun Kidul terletak di belakangnya dengan jarak sekitar 1,5 km.
  • Keduanya memiliki pohon beringin kembar dengan nama dan fungsi berbeda; Alun-alun Kidul terkenal dengan tradisi masangin.
  • Dahulu, Alun-alun Lor dipakai untuk acara kesultanan, sementara Alun-alun Kidul jadi tempat latihan prajurit dan kini berubah jadi area wisata.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Keraton Yogyakarta diketahui memiliki dua alun-alun yang lokasinya saling berdekatan. Keduanya dikenal sebagai Alun-Alun Lor (Utara) dan Alun-Alun Kidul (Selatan).

Tempat ini bukan sekadar lapangan besar, tapi juga merupakan ikon sekaligus tempat bersejarah di Yogyakarta. Sering dikira sama, masing-masing ternyata punya keunikan dan fungsinya sendiri, lho!

Lantas, apa bedanya alun-alun lor dan alun-alun kidul Yogyakarta? Kalau kamu penasaran, yuk, simak penjelasan berikut ini supaya makin tahu!

1. Lokasi dan luas Alun-alun Lor dan Alun-alun Kidul

suasana malam hari di alun-alun kidul (visitingjogja.jogjaprov.go.id)
suasana malam hari di alun-alun kidul (visitingjogja.jogjaprov.go.id)

Secara lokasi, Alun-alun lor berada tepat di depan kediaman Sri Sultan atau yang juga disebut dengan Keraton Yogyakarta. Secara administratif, letaknya ada di Jalan Alun-alun Utara, Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta.

Berbeda dengan Alur-alun Kidul yang keberadaannya ada di belakang kompleks Keraton Yogyakarta, tepatnya di sisi selatan atau kidul. Alamat lengkapnya ada di Jalan Alun-alun Kidul, Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta. Nah, penamaan keduanya kemudian diambil dari letak masing-masing, yaitu Alun-Alun Kidul diambil dari letaknya di sisi selatan keraton, sementara Alun-Alun Lor diambil dari posisinya di sisi utara keraton.

Jarak keduanya cukup berdekatan, kurang lebih 1,5 kilometer. Apabila berkendara dari Alun-alun Lor menuju Alun-alun Kidul, hanya memakan waktu lima menit sedangkan jika jalan kaki membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit.

2. Luas dan keberadaan pohon beringin

Alun-alun Utara Yogyakarta
Alun-alun Utara Yogyakarta (IDN Times/Paulus Risang)

Dilansir dari laman jogjacagar.jogjaprov.go.id, denah Alun-Alun Lor yaitu menyerupai bujur sangkar dengan ukuran kurang lebih 236 m x 225 m, sedangkan Alun-Alun Kidul berukuran 125 m x 123 m. Pada setiap alun-alun, memiliki dua buah pohon beringin berpagar atau yang disebut waringin kurung dengan nama hingga kisah yang berbeda.

Pohon beringin di Alun-Alun Lor berada di tengah lapangan. Yang berada di sebelah barat bernama Kyai Déwadaru dan di sebelah timur bernama Kyai Janadaru atau Wijayadaru. Terdapat ruang di antara kedua beringin kurung tersebut yang pada zaman dulu, dipakai untuk tindakan laku pépé atau aksi rakyat saat akan meminta pengadilan langsung kepada sultan dengan cara duduk di antara dua ringin kurung serta berpakaian mori putih. Tindakan ini juga mempunyai makna, yaitu siapa yang bersangkutan tidak terima dengan keputusan pengadilan sebelumnya. 

Di satu sisi, ada beberapa ringin yang ada di Alun-alun Kidul. Ringin yang berada di tengah namanya supit urang, sedangkan yang terletak di ujung utara jalan menuju Plengkung Gading diberi nama Wok dari asal kata Bréwok.

Nah, yang unik dari beringin kembar di tengah Alun-alun Kidul adalah adanya kepercayaan seputar tradisi yang disebut masangin. Barang siapa, yang bisa melewati beringin kembar tersebut dengan mata tertutup, hajatnya akan terkabul dalam waktu dekat.

3. Fungsi Alun-alun Lor dan Alun-alun Kidul dulu

ilustrasi para personel prajurit keraton (unsplash.com/ Farano Gunawan)
ilustrasi para personel prajurit keraton (unsplash.com/ Farano Gunawan)

Keraton Yogyakarta mengenal yang namanya catur gatra tunggal atau empat elemen tata ruang kota. Hal ini terdiri dari keraton sebagai pusat pemerintahan dan simbol kekuasaan Sultan, Masjid Gedhe yang melambangkan aspek religius, Pasar Beringharjo untuk pusat perekonomian rakyat, dan Alun-alun sebagai lokasi masyarakat melakukan kegiatan sosial.

Tak cuma itu saja fungsi Alun-alun Keraton Yogyakarta. Zaman dulu, fungsi utama Alun-alun Kidul adalah sebagai tempat berlatih para prajurit kraton dan untuk tempat pemeriksaan pasukan menjelang upacara Garebeg. Sedangkan Alun-alun Lor, fungsinya yaitu untuk tempat berlangsungnya acara-acara yang diadakan Kesultanan Yogyakarta juga menjadi tempat jika ada masyarakat yang ingin mengadukan persoalan kepada Sultan. 

4. Fungsi Alun-alun Lor dan Alun-alun Kidul sekarang

ilustrasi Alun-alun Kidul (unsplash.com/@vellarine)
ilustrasi Alun-alun Kidul (unsplash.com/@vellarine)

Fungsi alun-alun milik keraton di masa sekarang sudah mulai bergeser. Misalnya Alun-alun Lor yang sebelum tahun 2020 menjadi tempat berbagai acara digelar seperti konser hingga sekaten. Kemudian akhirnya seluruh permukaannya dipagar tinggi dan bagian dalamnya ditutupi oleh pasir yang tujuannya untuk mengembalikan fungsinya seperti sedia kala.

Sebaliknya, Alun-alun Kidul masih menjadi tempat masyarakat secara umum untuk bersenang-senang. Mulai dari pagi sampai malam, banyak penjaja makanan, becak mainan, hingga odong-odong terparkir di sekitarnya sebagai destinasi wisata yang dapat dikunjungi berbagai kalangan.

Nah, kini kamu sudah tahu, kan, apa bedanya Alun-alun Lor dan Alun-alun Kidul Jogja? Jadi, jangan sampai keliru lagi, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us

Latest Travel Jogja

See More

Apa Bedanya Alun-alun Lor dan Alun-alun Kidul Jogja? Ini Jawabannya

12 Nov 2025, 19:03 WIBTravel