Malam Tahun Baru, Ada Musik hingga Pesta Kembang Api di Obwis Alam Dlingo

- Pengecekan secara berkala sarpras untuk keselamatan wisatawan
- Pengaturan arus lalu lintas ke objek wisata alam Dlingo biang kerok turunnya kunjungan wisatawan
- Tak ada target kunjungan wisatawan selama libur Nataru
Bantul, IDN Times - Koperasi Notowono selaku pengelola sejumlah objek wisata alam di Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul, menyatakan kesiapan menyambut kunjungan wisatawan selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Beragam hiburan, mulai dari pentas musik hingga pesta kembang api, disiapkan untuk memeriahkan malam pergantian tahun, meski berpotensi diwarnai hujan lebat akibat cuaca ekstrem.
Ketua Koperasi Notowono, Purwo Harsono, mengatakan konser musik akustik akan digelar di Lintang Sewu dan Becici saat perayaan malam tahun baru. Sementara itu, pesta kembang api direncanakan berlangsung di Watu Goyang.
"Konser musik akustik di dua lokasi diharapkan mampu memecah konsentrasi wisatawan atau warga yang akan merayakan malam pergantian tahun di Kota Yogyakarta," ucapnya, Minggu (14/12/2025).
1. Pengecekan secara berkala sarpras yang ada untuk keselamatan wisatawan

Menurut pria yang akrab disapa Ipung ini, pihaknya secara rutin melakukan pengecekan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke objek wisata alam di Dlingo. Pengecekan tersebut mencakup sarana dan prasarana, mulai dari panggung, bangunan swafoto bagi wisatawan, hingga kondisi pepohonan agar tetap aman dan tidak berpotensi roboh.
"Kebetulan untuk pohon pinus atau yang lain secara usia tidak terlalu tua sehingga tidak rapuh dan berpotensi roboh saat hujan lebat disertai angin," ungkapnya.
"Secara berkala kita lakukan pengecekan, tidak saja saat musim penghujan. Ketika ditemukan sarana dan prasarana tidak laik kita perbaiki ataupun kita bangun yang baru lagi agar aman. Keselamatan wisatawan adalah yang utama," tambah dia.
2. Pengaturan arus lalu lintas ke objek wisata alam Dlingo biang kerok turunnya kunjungan wisatawan

Lebih lanjut, Ipung mengatakan pihaknya berharap pengaturan arus lalu lintas menuju objek wisata alam di Dlingo dapat dilakukan sejak jauh hari sebelum libur Nataru. Pasalnya, pengaturan jalur lalu lintas yang membingungkan wisatawan dinilai berdampak pada penurunan jumlah kunjungan.
"Yang sangat kami rasakan adalah larangan bus wisata besar turun melalui jalan Dlingo-Imogiri karena rawan kecelakaan. Dampaknya destinasi wisata kita dicoret oleh biro perjalanan," tandasnya.
3. Tak ada target kunjungan wisatawan selama libur Nataru

Ipung menambahkan, pihaknya tidak menetapkan target jumlah kunjungan wisatawan pada libur Nataru mendatang. Pasalnya, kondisi kunjungan wisatawan pascapandemi masih cenderung landai.
"Kami sadar karena belum bisa menggelar acara yang spektakuler hingga bisa mendatangkan wisatawan dalam jumlah yang banyak," ungkapnya.















