Tampil Gemilang Jaga Mistar PSIM, Cahya Kembali Dipanggil Timnas

- Cahya Supriadi senang dipanggil Timnas U23
- Manajer PSIM Jogja menyambut gembira pemanggilan Cahya
- PSIM memberikan dukungan penuh kepada Cahya untuk membela Timnas
Yogyakarta, IDN Times - Penjaga gawang PSIM Yogyakarta, Cahya Supriadi, kembali dipanggil untuk bergabung dengan skuad Timnas U23 Indonesia. Kiper berusia 22 tahun ini bakal bergabung dalam pemusatan latihan guna menghadapi Kualifikasi Piala Asia U23 2026 yang akan digelar di Sidoarjo, 3-9 September 2025.
Selama berseragam PSIM Jogja, Cahya Supriadi, berhasil menunjukkan performa luar biasa dalam tiga pertandingan awal BRI Super League 2025/26. Salah satu momen paling memukau adalah saat menghadapi Persib Bandung, Minggu (24/8). Ia sukses menggagalkan penalti Marc Klok dan melakukan tiga penyelamatan krusial lainnya di menit-menit akhir pertandingan.
Pemain yang sebelumnya membela Persija Jakarta dan Bekasi City FC ini memang tidak asing dengan panggilan timnas. Cahya tercatat pernah tampil di berbagai level, antara lain lima kali untuk Timnas U19, enam kali untuk Timnas U20, sekali di Timnas U23, dan tiga kali untuk Timnas Senior.
Pengalaman internasionalnya juga mencakup partisipasi di Toulon Tournament 2022 di Prancis. Cahya menjadi kiper utama Timnas Indonesia saat berhadapan dengan tim-tim kuat seperti Aljazair, Venezuela, Meksiko, dan Ghana.
1. Senang kembali masuk Timnas

Cahya mengaku senang bisa mendapatkan kesempatan bergabung untuk membela Timnas lagi. “Alhamdulillah saya diberi kesempatan lagi untuk bergabung dengan Timnas U23, semoga ini menjadi acuan saya untuk lebih baik lagi kedepannya. Saya berharap bisa memaksimalkan apa yang saya bisa di Timnas, dan akan membawa pelajarannya untuk diterapkan ke klub,” jelasnya.
Cahya menambahkan dengan dukungan penuh dari klub dan manajemen PSIM, ia siap memberikan yang terbaik untuk membantu Timnas U23 meraih tiket ke Piala Asia.
2. Cahya layak masuk Timnas

Sementara itu, Manajer PSIM Jogja, Razzi Taruna, menyambut gembira kabar pemanggilan tersebut. “Pastinya senang, dari PSIM ada yang menyumbangkan nama untuk tim nasional untuk memperjuangkan bisa lolos ke Piala Asia,” kata Razzi.
Razzi menilai Cahya layak mendapat kepercayaan karena konsistensi penampilannya. “Cahya sudah dari lama kan memang langganan Timnas. Dengan apa yang sudah dia tunjukkan di tiga pertandingan PSIM ini, itu menunjukkan memang dia betul-betul layak,” tambahnya.
Sejak bergabung dengan Laskar Mataram, kiper asal Karawang ini menjadi pilihan utama pelatih Jean-Paul van Gastel. Dalam tiga laga Super League, Cahya hanya kebobolan dua gol, yaitu satu saat melawan Persib Bandung dan satu lagi saat melawan Arema FC.
3. PSIM beri dukungan penuh

Razzi menambahkan Manajemen PSIM Jogja memberikan dukungan penuh kepada Cahya Supriadi. Razzi mengungkapkan bahwa klub merasa bangga memiliki pemain yang dapat berkontribusi untuk negara. “Harapan dari saya, dan saya juga sudah bilang ke Cahya, doa terbaik dari kita PSIM. Kita mendukung Cahya dan tim nasional,” jelasnya.
Razzi berharap pemanggilan Cahya dapat menjadi awal bagi pemain-pemain PSIM lainnya untuk berkontribusi di level timnas. “Jadi ketika ada pemain-pemain PSIM yang bisa membantu Timnas, itu menjadi sebuah kehormatan untuk kita,” ungkap Taruna.
“Harapan lainnya juga semoga ada pemain-pemain PSIM lainnya yang bisa membantu Timnas, selain Cahya,” katanya.