Sesal Huistra Gagal Bawa PSS Lolos dari Degradasi: Pedih Rasanya

- PSS Sleman terdegradasi ke Liga 2 musim depan setelah gagal lolos dari degradasi Liga 1.
- Pelatih Pieter Huistra menyatakan penyesalan dan kesedihannya atas hal tersebut.
- Tim PSS menghadapi situasi tidak menguntungkan, termasuk sanksi pengurangan poin di awal kompetisi dan bermain di luar homebase.
Sleman, IDN Times - Pelatih PSS Sleman, Pieter Huistra mengungkapkan penyesalannya usai gagal membawa tim asuhannya lolos dari degradasi Liga 1 dan harus turun kasta ke Liga 2 musim depan.
"Sangat pedih rasanya kita harus terdegradasi," sesal Huistra.
1. Empat kemenangan beruntun tak cukup menyelamatkan PSS

Huistra mengaku sedih PSS terdegradasi. Empat kemenangan beruntun di akhir musim, termasuk terakhir kala bertandang ke markas Madura United, tetap tak bisa menyelamatkan skuad Laskar Sembada.
"Hari yang muram untuk Sleman, untuk para suporter, para pemain, dan pelatih. Kami telah membuat banyak kemajuan pada akhir musim, tapi itu tidaklah cukup dan itu terasa sangat buruk. Karena saya tahu betapa berartinya klub ini bagi banyak orang," kata Huistra, dikutip laman resmi klub, Minggu (25/5/2025).
Dia pun meminta maaf lantaran tak mampu memenuhi ekspektasi publik, suporter dan seluruh elemen pendukung PSS yang menaruh harap di pundaknya. "Sangat berat rasanya, berat hati dan pikiran, sangat mengecewakan," tutur Huistra.
2. Jika saja tak kena sanksi pengurangan poin dan jadi tim musafir

PSS Sleman, menurut Huistra, bisa selamat dari jerat degradasi apabila tak ada sanksi berupa pengurangan tiga poin di permulaan kompetisi. Memulai liga dengan poin minus cukup memberikan dampak psikis ke pemain.
Situasi tak menguntungkan lain yang harus dilalui timnya musim ini adalah, nyaris sepanjang kompetisi berlaga di luar homebase imbas renovasi Stadion Maguwoharjo.
Pelatih berpaspor Belanda itu dan para pemainnya percaya PSS bisa tampil lebih baik jika tidak harus jadi tim nomaden di sebagian besar musim ini.
"(Jadi tim nomaden) gak mudah dan saya pikir seharusnya gak perlu. Ya lebih mudah mengatakannya sekarang, tapi kita harus menghadapinya dan kembali lebih kuat," imbuh Huistra.
Huistra percaya PSS memiliki modal sebagai klub yang cukup terorganisir, demikian pula fasilitas serta berbagai potensi lain untuk terus tumbuh jadi tim lebih baik.
3. Perolehan poin ketat hingga matchday terakhir

Persaingan tim papan bawah Liga 1 musim ini berlangsung ketat hingga laga pamungkas atau matchday terakhir.
PSS Sleman gagal keluar dari zona degradasi hingga pekan terakhir Liga 1 2024/2025. PSS bersama Barito Putera menyusul PSIS Semarang yang sudah terlebih dulu turun kasta.
PSS Sleman dan Barito Putera sama-sama meraih kemenangan di laga terakhir. PSS menang telak 3-0 di markas Madura United, sedangkan Barito Putera menundukkan PSIS 2-1. Sayangnya, kemenangan PSS Sleman dan Barito di laga terakhir tak mampu membantu untuk keluar dari jerat degradasi usai kemenangan Semen Padang atas Arema FC 2-0 di Stadion Kanjuruhan.
Kemenangan itu membuat Semen Padang berada di posisi ke-13 klasemen akhir dengan koleksi 36 poin, yang tak mungkin dikejar PSS maupun Barito.
PSS Sleman, Barito Putera, dan PSIS Semarang menjadi tiga tim terakhir penghuni papan bawah. Mereka harus berjuang di Liga 2 musim depan.