Seri Lawan Arema FC, Perasaan Campur Aduk Dirasakan Pelatih PSIM

- Van Gastel kecewa timnya tak mampu mengoptimalkan peluang saat lawan harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-50. PSIM bisa menyamakan kedudukan di menit ke-87 melalui gol bunuh diri Arema FC.
Bantul, IDN Times - Pelatih PSIM Yogyakarta, Jean-Paul van Gastel mengaku kecewa, sekaligus merasa bangga dengan hasil imbang anak-anak asuhnya melawan Arema FC.
Kedua tim berjumpa pada pekan kedua Super League (Liga 1) 2025/2026 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Sabtu (16/8/2025) sore. Laskar Mataram dan Singo Edan berbagi poin usai mengakhiri laga dengan skor 1-1.
1. Kecewa tak bisa maksimalkan lawan 10 pemain

Van Gastel menilai pasukannya bisa bermain lebih baik pada 45 menit pertama. Meski kebobolan lewat penalti Dalberto di menit ke-40, pelatih melihat dari segi permainan kedua tim masih cukup imbang.
Sementara, kekecewaan van Gastel dipicu karena timnya tak mampu mengoptimalkan peluang saat lawan harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-50. Hal ini terjadi lantaran bek Arema FC Yann Motta diusir wasit setelah menerima kartu merah akibat melanggar Nermin Haljeta.
PSIM bisa menyamakan kedudukan di menit ke-87 melalui gol bunuh diri Arema FC melalui gelandang Betinho yang salah mengantisipasi umpan pemain PSIM, Ezequiel Vidal.
"Babak pertama seharusnya kita bisa lebih baik, bagaimanapun kita cetak banyak peluang dan membuat permainan berjalan imbang. Babak kedua, satu pemain mereka diberi kartu merah dan dari situ kita buat banyak kesempatan, meski pada akhirnya cuma satu gol tercipta. Jadi hasil seri ini mengecewakan, tapi saya tak bisa menyalahkan para pemain PSIM," katanya.
2. Gagal peroleh 6 poin

van Gastel melihat para pemain Arema FC berupaya mempengaruhi momentum permainan usai Yann Motta terkena kartu merah.
"Kita coba mencetak gol sepanjang sisa laga. Mereka kewalahan, ada yang cedera, kesakitan, menahan bola. Di mata saya kita harus mencetak gol. Setiap kali kita melakukan tembakan ke gawang, ada saja momen itu. Jadi pertandingannya bagi saya tidak berjalan taktis, apalagi babak kedua," ujar van Gastel.
"Ya saya pikir kita harusnya dapat 6 poin (hasil dua kali menang), ya bagi saya seperti saya bilang ini hasil mengecewakan," imbuh pelatih asal Belanda itu.
3. Bangga dengan capaian tim debutan

Terlepas dari hasil yang kurang maksimal ini, van Gastel mengaku bangga dengan perolehan 4 poin hingga pekan kedua Super League.
Poin ini diraih tim PSIM melawan tim kuat sekelas Persebaya Surabaya dan Arema FC. Terlebih musim ini adalah debut PSIM yang kembali ke kompetisi kasta tertinggi setelah 18 tahun absen.
"Klub ini baru promosi setelah 18 tahun, ini era baru. Pada dasarnya saya juga bangga kita sudah mengantongi 4 poin karena target kita terhindar dari degradasi. Di lain sisi kita tetap harus profesional. Seperti saya bilang, harusnya kita bisa mengantongi 6 poin saat ini," pungkasnya.