Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

PSS Kalah Lawan PSBS Biak, Huistra Protes Kamera VAR Liga 1 Indonesia

Pelatih PSS Sleman, Pieter Huistra. (Dok. Tim Media PSS)
Intinya sih...
  • Pieter Huistra protes pemakaian VAR dalam Liga 1 karena hanya menggunakan satu kamera
  • Keputusan wasit berdasarkan VAR mempengaruhi hasil pertandingan PSS Sleman vs PSBS Biak
  • Huistra menilai penempatan kamera VAR yang hanya satu titik tidak adil dan meminta komite wasit mendengar protesnya

Sleman, IDN Times - Pelatih PSS Sleman, Pieter Huistra protes terhadap pemakaian Asisten Wasit Video (VAR) dalam kompetisi Liga 1 setelah timnya kalah dari PSBS Biak, Jumat (11/4/2025) sore.

Huistra melihat kekalahan timnya tak lepas dari keputusan wasit dan VAR yang menurutnya pemakaiannya belum layak di kompetisi ini.

 

 

1. Kontak di kotak penalti PSBS Biak

PSS Sleman belum mampu keluar dari posisi juru kunci setelah kalah 1-2 dari PSBS Biak di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Jumat (11/4/2025) sore. (Instagram/pssleman)

Pada awal babak kedua pertandingan, wasit meninjau VAR untuk melihat momen pemain PSS, Nicolao Cardoso jatuh di kotak penalti lawan setelah kontak dengan kiper pengganti PSBS Biak, Bahari.

Usai melihat tayangan VAR, wasit memutuskan hal itu bukan merupakan pelanggaran. PSS Sleman pun batal mendapat peluang menambah angka. 

 

2. Pengamatan VAR dan keputusan wasit ubah jalannya laga

PSS Sleman belum mampu keluar dari posisi juru kunci setelah kalah 1-2 dari PSBS Biak di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Jumat (11/4/2025) sore. (Instagram/pssleman)

Huistra menilai keputusan wasit berdasarkan VAR itulah yang membuat jalannya pertandingan berubah. Padahal, di matanya, anak-anak asuhnya sudah bermain cukup baik saat babak pertama.

"Hasil babak pertama cukup bagus. Setelah itu ada momen krusial dalam pertandingan, ada keputusan penalti. Menurut pemain saya, semestinya penalti, tapi wasit memutuskan tak memberikan penalti berdasarkan VAR dan itu memberikan pengaruh besar pada laga ini," kata Huistra.

3. Kesal VAR cuma pakai satu kamera

Ilustrasi VAR. (IDN Times/Aditya Pratama).

Huistra juga melihat ada yang salah dengan pemakaian VAR di Liga 1 ini, karena penempatan kamera hanya di satu titik saja. Sementara, menurutnya dibutuhkan minimal kamera di tiga titik agar pengambilan keputusan oleh wasit menjadi lebih adil.

"Bagaimana bisa ngecek dengan VAR itu penalti atau nggak, minimal butuh 2-3 kamera buat ngeceknya. Waktu kita lawan (Persis) Solo, dua gol. Kita dirugikan. Hari ini lagi kita dirugikan, saya sudah muak, dan sudah waktunya komite wasit melakukan sesuatu untuk itu karena ini menggelikan dan kita harus buka-bukaan soal ini. Sleman selalu kena imbasnya," imbuh Huistra.

Menurut pelatih asal Belanda ini, dalam tiga laga terakhir PSS selalu dirugikan dengan ketidakoptimalan kinerja VAR. Untuk itu ia meminta komite wasit agar mendengar protesnya ini.

"Lawan Barito, kita kalah karena keputusan VAR, karena VAR menunjukkan penayangan yang benar-benar berbeda dari persoalan sebenarnya. Lawan Solo juga sama. VAR juga memberikan gambaran yang salah, VAR telah memanipulasi apa yang dilihat wasit, dan itu selalu cuma satu sudut kamera," ucap Huistra.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us