PSIM Jogja Pertahankan Rendra Teddy di Kompetisi Liga 1 Musim 2025/2026

- Kontribusi signifikan dalam 17 pertandingan, dengan fokus pada kemenangan tim dan kenyamanan di Yogyakarta.
- Rendra Teddy menjadi kapten PSIM musim lalu dan memiliki kemampuan versatile yang berguna dari segi taktik.
- Teddy menunjukkan etos kerja tinggi dengan semangat untuk pulih dari cedera parah, diharapkan dapat menjaga konsistensinya di Liga 1.
Yogyakarta, IDN Times - Manajemen PSIM Jogja mempertahankan Rendra Teddy Wijanarko, untuk mengarungi Liga 1 musim 2025/26. Gelandang bertahan serba bisa ini melanjutkan baktinya setelah menjadi figur kunci dalam keberhasilan Laskar Mataram meraih promosi bersejarah setelah 18 tahun penantian.
Teddy mengaku senang bisa meneruskan pengabdiannya di Laskar Mataram. “Senang dan bangga sekali bisa kembali membela PSIM di kasta tertinggi sepak bola Indonesia,” ujar Teddy dikuti dari laman resmi milik PSIM Jogja, Sabtu (21/6/2025).
1. Beri kontribusi sangat signifikan

Kontribusi pemain yang lahir di Sidoarjo pada 14 Juni 1996 itu sangat signifikan. Ia tampil solid dalam 17 pertandingan dengan total 1.253 menit bermain, piawai menjalankan peran ganda sebagai bek tengah maupun bek kanan.
Menatap tantangan Liga 1, ia tidak memasang target pribadi, melainkan fokus pada kemenangan tim. “Saya ingin selalu berusaha memenangkan setiap pertandingan dan menampilkan performa sebaik mungkin,” tegasnya.
Selain ambisi profesional, kenyamanan menjadi faktor penting bagi Teddy untuk bertahan di Yogyakarta. “Suasana kota Jogja yang sangat ramah membuat saya betah,” ujarnya.
Teddy mengaku tidak sabar untuk kembali merasakan atmosfer pertandingan di Kota Pelajar. “Hal yang paling saya rindukan adalah dukungan suporter yang luar biasa saat bermain di kandang,” pungkasnya.
2. Teddy jadi kapten PSIM musim lalu

Sementara itu, Manajer PSIM Jogja Razzi Taruna, mengungkapkan alasan dipertahankannya Teddy salah satunya karena menjadi kapten tim musim lalu. Razzi juga menyoroti kemampuan versatile-nya Teddy untuk bermain di berbagai posisi, yang sangat berguna dari segi taktik.
“Teddy juga selalu konsisten penampilannya. Bahkan, kemarin juga dicoba di beberapa posisi, seperti di bek kanan. Artinya, dia menunjukkan bahwa pemain ini akan berguna dari segi taktikal karena bisa bermain di banyak posisi,” tuturnya.
3. Etos kerja dinilai tinggi

Menurut Razzi etos kerja tinggi juga ditunjukkan Teddy. Ia sempat mengalami cedera parah yang dikira akan mengakhiri musimnya, tetapi justru berhasil kembali ke lapangan.
“Dengan semangatnya untuk recovery dan latihan mandiri, dia gigih untuk kembali. Dan akhirnya, dia bisa main di beberapa pertandingan terakhir, sampai dia juga jadi pemain inti di pertandingan final,” kata Razzi
Mantan pemain Arema FC dan Deltras FC ini diharapkan dapat menjaga konsistensinya di Liga 1. “Harapannya, semoga Teddy ini bisa terus konsisten ke depannya,” ungkap manajer kelahiran Jakarta ini.