Menanti Tuah PSIM Yogyakarta Usai PSS Sleman Degradasi Liga 1

- PSIM Yogyakarta juara Liga 2 Indonesia 2024/2025 setelah 20 tahun, memutus dahaga naik kasta ke Liga 1.
- PSS Sleman terdegradasi dari Liga 1 musim 2024/2025 setelah gagal bersaing dan hanya mengumpulkan 34 poin.
- PSIM kembali berprestasi setelah terakhir kali juara pada 2005, lalu terdegradasi dan berkompetisi di kasta kedua selama 18 tahun.
PSIM Yogyakarta berhasil mengukir sejarah manis, menjadi jawara Liga 2 Indonesia 2024/2025 berkat kemenangan krusial 2-1 atas Bhayangkara FC pada pertandingan final, Rabu (26/2/2025). Kemenangan ini memutus dahaga tim Laskar Mataram untuk naik kasta ke kompetisi elite Liga 1.
Menariknya, keberhasilan PSIM justru berbarengan dengan petaka yang dialami tim PSS Sleman yang gagal bersaing di Liga 1 musim 2024/2025 hingga terdegradasi. Kini, PSIM menjadi satu-satunya harapan bagi warga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di kasta tertinggi Liga Indonesia.
1. PSIM mengakhiri penantian lama kembali ke kompetisi elite

Keberhasilan PSIM Yogyakarta untuk menjuarai Liga 2 2024/2025 akhirnya memutus penantian selama 18 tahun. Mereka kembali berprestasi lantaran terakhir kali juara pada 2005. Kala itu, kedigdayaan tim Laskar Mataram terjadi di Divisi Satu Liga Indonesia (kini Liga 2).
Langkah apik PSIM di Divsi Satu 2005 dimulai pada babak 6 besar. Laskar Mataram yang saat itu di bawah pimpinan pelatih Sofyan Hadi mampu keluar sebagai juara Grup C, menyapu bersih kemenangan atas Persibo Bojonegoro dan Persiter Ternate. Hasil positif berlanjut usai PSIM mengalahkan Persiwa Wamena 2-1 pada grand final yang bergulir di Stadion Jalak Harupat, Minggu (4/9/2005).
PSIM pun keluar sebagai juara Divisi Satu 2005 hingga berhak promosi ke Divisi Utama Liga Indonesia 2006 (kini Liga 1). Namun, Laskar Mataram ditimpa petaka saat memulai debut di kasta tertinggi. PSIM terpaksa mundur dari kompetisi akibat bencana alam gempa yang mengguncang Provinsi DIY pada 2006.
Sepak terjang PSIM lantas berlanjut ke Divisi Utama musim 2007/2008. Hanya saja, di klasemen akhir kompetisi, harus finis di peringkat ke-15 dari total 18 peserta. Hasil tersebut menyebabkan PSIM gagal mempertahankan reputasinyadi kasta teratas pada awal era Liga Super Indonesia 2008/2009.
Setelah itu, PSIM dipastikan terdegradasi. Mereka kemudian lekat dengan keikutsertaan di kasta kedua Liga Indonesia yang berlangsung kurang lebih 18 tahun. Penantian lama pun terpecahkan setelah PSIM menjuarai Liga 2 2024/2025 hingga kembali ke kompetisi elite Liga 1 musim 2025/2026.
2. PSIM menjaga martabat DIY usai PSS Sleman degradasi Liga 1

Namun tinta emas yang ditorehkan PSIM Yogyakarta di Liga 2 2024/2025 bertolak belakang dengan kiprah PSS Sleman. PSS yang berlaga di Liga 1 2024/2025 gagal bertahan di Liga 1 Indonesia.
Secara statistik, PSS membukukan 11 menang, 4 seri, 19 kalah di Liga 1 2024/2025. Mereka hanya mengemas 34 poin dari 34 pertandingan. Rapor tersebut membuat tim Super Elja berakhir di peringkat ke-16 dari 18 tim di klasemen akhir kompetisi.
Hasil ini membuat kiprah PSS di kasta tertinggi Liga 1 terputus setelah bertahan selama enam musim. Diketahui, tim Super Elja menapakkan kaki ke Liga 1 mulai 2019, pasca kemenangan Liga 2 periode 2018.
Nasib malang yang menimpa PSS di Liga 1 2024/2025, menjadi hasil mengecewakan bagi warga Jogja yang kini tinggal menyisakan PSIM Yogyakarta menjelang Liga 1 Indonesia 2025/2026. Penggemar sepak bola nasional pun dituntut bersabar untuk menanti pertandingan Derbi Jogja yang belum terealisasi di kasta tertinggi.
3. PSIM layak mewakili Jogja di Liga 1 Indonesia 2025/2026

Keberhasilan PSIM Yogyakarta di Liga 2 2024/2025 menuai beragam reaksi. Salah satunya dari legenda hidup Laskar Mataram, Sumarjono. Pria yang kini berusia 47 tahun tersebut merupakan eks kapten PSIM dalam skuad juara Divisi Satu Liga Indonesia 2005.
Sumarjono menuturkan sejarah manis yang diukir PSIM di Liga 2 2024/2025 merupakan pencapaian luar biasa. Terlebih, ia pernah merasakan hal serupa ketika mengantarkan tim Laskar Mataram juara pada 2005 silam.
"Saya sebagai pemain langsung teringat bahwa kami pernah juara di Soreang, kami naik ke Divisi Utama," ujar Sumarjono dikutip laman resmi PSIM.
Pria yang akrab disapa Marjono tersebut mengungkapkan, keberhasilan PSIM di Liga 2 2024/2025 terjadi lantaran soliditas tim yang kuat. Tidak ada peran besar hanya dari beberapa pihak saja, melainkan kekompakan yang diciptakan dari seluruh elemen staf kepelatihan, pemain, dan suporter.
"Mau itu tim bagus atau tim jelek, yang penting tujuan kita mau menang atau kalah. Itu yang harus diingat. Bukan hanya pelatih, bukan hanya kiper, tapi tim. Jadi, semua itu saling terkait dan berjasa," pungkas Sumarjono.
PSIM Yogyakarta dipastikan mengganti posisi PSS Sleman sebagai tim asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di kompetisi elite Liga 1 Indonesia musim 2025/2026. Mampukah tim Laskar Mataram memanfaatkan kesempatan tersebut dengan mengukir hasil cemerlang?