Kilas Balik Perjalanan Tim PSS Sleman di Liga 1 Indonesia

- PSS Sleman terdegradasi ke Liga 2 setelah mengumpulkan 34 poin dari 34 laga di Liga 1 2024/2025.
- Tim Super Elja sebelumnya berhasil promosi ke Liga 1 pada 2019 dan sempat berada di peringkat ke-8 klasemen akhir.
- PSS Sleman telah berjuang selama enam musim untuk bertahan di kompetisi elite Liga 1 Indonesia sebelum terdegradasi.
PSS Sleman menuai rapor pahit di Liga 1 Indonesia 2024/2025. Tim Super Elang Jawa kesulitan bersaing dan harus tercecer di peringkat ke-16 klasemen akhir Liga 1 dengan mengemas 34 poin dari 34 laga. Catatan ini membuat Super Elja turun kasta ke Liga 2.
Pencapaian tersebut dipastikan meninggalkan rasa kecewa mendalam bagi tim. Pasalnya, hukuman degradasi membuat langkah mereka terhenti dari keikutsertaan di kompetisi sepak bola elite Indonesia. Ini adalah pencapaian buruk PSS setelah pertama kali promosi ke Liga 1 pada 2019.
1. PSS Sleman promosi ke Liga 1 tahun 2019

PSS Sleman mendulang prestasi saat mengarungi kompetisi level kedua Liga 2 musim 2018. Mereka keluar sebagai juara usai mengalahkan Semen Padang FC 2-0 di Stadion Pakansari, Bogor, Selasa (4/12/2018). Hasil ini membuat PSS yang kala itu dinakhodai Seto Nurdiyantoro melaju dengan menyabet promosi ke Liga 1 2019.
Menariknya, PSS bukan tanpa kejutan saat pertama kali ke kasta tertinggi Liga Indonesia. Mereka mampu bersaing dengan meraup 48 poin dari total 34 pertandingan di Liga 1 2019. Tim Super Elja berhasil berada di peringkat ke-8 atau papan tengah klasemen akhir Liga 1 dengan mengungguli Persija Jakarta, Arema FC, dan PSM Makassar.
2. Rapor PSS di Liga 1 2020 tak optimal imbas pandemi COVID-19

Sepak terjang PSS Sleman pun berlanjut ke Liga 1 2020. Sayangnya, kiprah kali ini tak berjalan optimal karena hanya mengemas satu poin dari tiga pertandingan. Rapor itu membuat Super Elja terjerembap di peringkat ke-16 klasemen Liga 1 atau posisi paling akhir di zona degradasi.
Pencapaian kurang maksimal yang dialami PSS bukan tanpa sebab. Hal ini terjadi lantaran gelaran Liga 1 2020 harus berhenti setelah memasuki tiga pertandingan, penyebabnya adalah penyebaran wabah COVID-19 yang merajalela di Indonesia.
3. PSS bersaing di papan bawah Liga 1 2021/2022

Ketiadaan kompetisi sepak bola Indonesia karena pandemi COVID-19 berlangsung cukup lama. Namun, kabar gembira datang setelah perhelatan Liga 1 kembali digelar pada 2021. Pada saat itu, PSS Sleman dan tim kontestan lainnya kembali bertanding dengan mengikuti peraturan khusus.
Hanya saja, PSS Sleman kembali gagal berbicara banyak dalam persaingan Liga 1 musim 2021/2022. Tim Super Elja hanya mengumpulkan perolehan 39 poin dari 34 pertandingan. Rapor itu menjadikan PSS sebagai tim papan menengah ke bawah di peringkat 13 di klasemen akhir Liga 1 2021/2022, atau berjarak dua tangga dari zona merah.
4. PSS hampir terdegradasi di Liga 1 2022/2023

Catatan tak optimal PSS Sleman ternyata belum berhenti. Dalam gelaran Liga 1 musim 2022/2023, tim hampir terdegradasi ke Liga 2. Super Elja harus mengakhiri kompetisi di peringkat ke-16 klasemen berbekal 34 poin dengan minus 23 gol dari 34 pertandingan.
Untungnya, hukuman degradasi PSS Sleman di Liga 1 2022/2023 urung terjadi. Ini disebabkan gelaran kompetisi Liga 2 dan Liga 3 dihentikan , karena terjadi Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022. Alasan tersebut membuat perhelatan kasta tertinggi Liga 1 kala itu tanpa hukuman degradasi.
5. Masa sulit berlanjut di Liga 1 2023/2024

Nasib beruntung di Liga 1 2022/2023, membuat PSS Sleman berhak mengikuti gelaran Liga 1 musim 2023/2024. Akan tetapi, pencapaian tim Super Elja lagi-lagi tidak berbeda jauh dari sebelumnya. PSS masih mengemban status sebagai salah satu tim papan bawah.
Itu terbukti PSS harus puas di peringkat ke-13 klasemen akhir Liga 1 2023/2024. Mereka mengoleksi 39 poin dari 34 pertandingan secara keseluruhan. Rapor ini membuat PSS sekaligus Persita Tangerang dengan 39 poin, dan Arema FC mengumpulkan 38 poin, hampir turun kasta ke Liga 2 pada musim tersebut.
6. Terpuruk di Liga 1 2024/2025, PSS akhirnya turun kasta

Mimpi buruk akhirnya benar-benar terjadi, nasib malang dialami PSS Sleman terpuruk di Liga 1 musim 2024/2025. Dari 34 pertandingan yang dilakoni, tim Super Elang Jawa hanya mengonversinya dengan 11 hasil menang, 4 hasil seri, 19 hasil kalah.
Rapor itu menjadikan PSS sebagai salah satu tim terbawah di klasemen akhir Liga 1 2024/2025. Dengan kumpulan 34 poin, capaian tim asuhan Pieter Huistra senada dengan Barito Putera dengan 34 poin dan PSIS Semarang yang mengumpulkan 25 poin. Mereka adalah tiga tim yang turun kasta ke Liga 2 musim 2025/2026.
PSS Sleman telah berjuang selama enam musim untuk bertahan di kompetisi elite Liga 1 Indonesia. Apakah tim kebanggaan Slemania dan Brigata Curva Sud (BCS) ini bermain cemerlang di Liga 2 2025/2026, dan masuk kembali di papan atas sepak bola Indonesia? Kita tunggu tahun depan!