Hasto Bakal Poles Sejumlah Lapangan di Yogyakarta demi PSIM dan EPA

- Pemerintah Kota Yogyakarta komitmen rehabilitasi lapangan demi PSIM dan EPA.
- Lapangan kurang layak bakal dibenahi untuk mendukung aktivitas serta prestasi PSIM.
- Fasilitasi talenta muda lewat Elite Pro Academy (EPA) dan rehabilitasi lapangan akan dilakukan secara bertahap.
Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Kota Yogyakarta menyatakan komitmennya merehabilitasi sejumlah lapangan sepak bola di wilayahnya mulai tahun ini. Langkah itu diupayakan demi mendukung aktivitas persepakbolaan PSIM Yogyakarta yang baru saja menorehkan prestasi Juara Liga 2 2024/2025 dan naik kasta ke Liga 1.
1. 'Make up' lapangan kurang layak pakai
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menuturkan, sejumlah lapangan yang kondisinya tergolong kurang layak bakal dibenahi demi menunjang aktivitas serta prestasi PSIM. Ia berkomitmen menghadirkan tempat latihan atau training ground bagi PSIM yang layak, termasuk untuk tujuan pembinaan usia dini.
"Ada lapangan Minggiran, misalnya, terus lapangan di Wirobrajan (Mancasan), itu kan lapangan-lapangan yang harus kita make up," kata Hasto, Senin (23/6/2025).
2. Fasilitasi talenta muda lewat EPA
Seperti diketahui, seluruh tim peserta Liga 1 diwajibkan membentuk tim Elite Pro Academy (EPA) atau sistem liga sepak bola kelompok usia yang dikelola oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) sejak 2018.
Tujuan utama dari EPA adalah sebagai wadah bagi pembinaan pemain sepak bola usia muda, dengan harapan melahirkan talenta-talenta baru berkualitas untuk tim utama klub dan tim nasional Indonesia. EPA berfungsi sebagai jembatan bagi pemain muda untuk naik ke level yang lebih tinggi, baik di kompetisi Liga 1 maupun timnas.
"Dengan begitu, besok tim (EPA PSIM) U-16, U-18 dan U-20 itu bisa tersedia dan bermain di lapangan di Kota Yogyakarta," ujar Hasto.
3. Rehabilitasi lapangan bertahap
Kendati, Hasto menekankan bahwa upaya perbaikan lapangan di wilayah Kota Yogyakarta tidak bisa dilangsungkan secara serentak alias harus bertahap. Alasannya, Pemkot Yogyakarta harus menyesuaikan anggaran yang tersedia, utamanya yang dialokasikan di APBD Perubahan 2025.
"Makanya, ini nanti dilakukan secara bertahap, saya akan me-make up lapangan-lapangan di Kota Yogyakarta," tutup Hasto.