Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Suporter Meninggal, Wabup Sleman Minta PSSI Ubah Jadwal Pertandingan

Ilustrasi jam malam. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Sleman, IDN Times - Jam pertandingan sepak bola terlalu malam menjadi penyebab gangguan keamanan di Sleman. Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa mengatakan pertandingan Liga 1 di Stadion Maguwoharjo beberapa kali digelar terlalu malam yaitu baru dimulai pukul 20.30 WIB.

 

 

 

1. Jadwal pertandingan terlalu malam picu gangguan keamanan

Danang Maharsa. IDN Times/Siti Umaiyah

Danang meminta PSSI mempertimbangkan jam pertandingan tak lagi menggelar pertandingan sepak bola terlalu malam. Jadwal pertandingan yang terlalu malam menurutnya akan memicu gangguan ketertiban masyarakat terutama saat pertandingan selesai.

"Kalau mulai jam 20.30 WIB maka selesai pertandingan sekitar jam 22.30 WIB, kemudian pergerakan penonton dan suporter keluar dari stadion bisa sampai jam 24.00 WIB lebih," katanya.

 

2. Minta PSSI pertimbangkan risiko keamanan bermain di malam hari

Logo PSSI. (pssi.org)

Danang berharap masukan dapat diterima PSSI secara bijaksana, sebab banyak pertimbangan yang harus diputuskan oleh pihak penyelenggara. "Semoga ada kebijakan khusus dari PSSI agar tidak terlalu malam. Tapi perlu kita ketahui bahwa risiko bukan di dalam stadion namun sebelum dan setelah pertandingan," katanya dikutip Antara., Selasa (30/8/2022). 

 

3. Seorang suporter meninggal dunia setelah menonton pertandingan PSS

Duka cita PSS atas meninggalnya suporter PSS / pssleman.id

Sebelumnya seorang suporter sepak bola PSS, Sleman Aditiya Eka Putranda (18) meninggal dunia akibat dikeroyok sejumlah orang sepulang dari menonton pertandingan PSS Sleman melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu (27//2022) malam.

Peristiwa penganiayaan terjadi pada Minggu (28/8/20220 dini hari sekitar pukul 00.15 WIB di palang pintu kereta api Dusun Mejing Kidul, Ambarketawang, Gamping, Sleman. 

Tiga korban atas nama Ardiansyah Bagus Setiawan dan Gandung mengalami luka sayatan dan pukulan benda tumpul, serta Aditiiya Eka Putranda meninggal dunia setelah dibawa ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us