Ezequiel Vidal, Bintang Kemenangan PSIM Yogyakarta Atas Persebaya

- Ezequiel Vidal, pemain jebolan Club Olimpo di Argentina
- Pernah berkarier bersama Persita Tangerang
- Mencari peruntungan ke India
PSIM Yogyakarta membuat gebrakan di kompetisi Super League Indonesia 2025/2026, dengan sukses mengalahkan tim besar Persebaya Surabaya. Spesialnya, PSIM meraih kemenangan 1-0 di markas lawan yang terkenal angker.
Ada satu pemain PSIM yang memiliki andil besar di balik hasil tersebut, yaitu Norberto Ezequiel Vidal. Playmaker asing berusia 30 tahun itu menjadi satu-satunya pencetak gol ke gawang Persebaya.
1. Ezequiel Vidal pemain jebolan Club Olimpo di Argentina

Ezequiel Vidal adalah pemain kelahiran Bahía Blanca, Argentina, pada 2 Agustus 1995, memulai karier sepak bola di Club Olimpo U-19. Vidal turut melakoni karier profesional bersama tim senior Club Olimpo dalam kurun waktu 2015—2019. Namun, sepanjang periode tersebut, Ezequiel Vidal sering menjadi pemain pinjaman. Ia pernah dipinjamkan ke Independiente pada Agustus 2015—Juni 2016. Ia juga pernah merumput di Ekuador bersama Delfín SC pada Juli—Desember 2016. Terakhir, Vidal dipinjamkan ke tim Uruguay, CA Juventud medio Agustus—Desember 2017.
Vidal kemudian kembali ke Club Olimpo selama selama setahun. Pada pertengahan 2019, ia akhirnya memutuskan hengkang ke tim lain. Ini menjadi titik awal karier Vidal berkembang di dunia sepak bola.
2. Pernah berkarier bersama Persita Tangerang

Usai berpisah dengan Club Olimpo, Ezequiel Vidal melanjutkan karier bersama tim Argentina lainnya. Ia pernah berkostum San Martín, CA Alvarado, dan CS Independiente Rivadavia periode 2019—2022. Kiprah terakhir Vidal adalah mengarungi kompetisi Primera Nacional Argentina (divisi 2) 2021/2022.
Tak lama, Ezequiel Vidal membuat keputusan berbeda, ia merantau ke Indonesia setelah direkrut Persita Tangerang pada 15 Juni 2022. Ini menjadi pengalaman pertama Vidal untuk berkarier di luar Benua Amerika sekaligus di Asia.
Ezequiel Vidal didatangkan Persita untuk berkiprah di kasta tertinggi Liga 1 Indonesia. Hebatnya, sang pemain memberikan kontribusi luar biasa selama berseragam Persita. Vidal mampu mencatat 17 gol dan 14 assist dari total 63 pertandingan selama 2 musim di Liga 1 2022/2023 dan 2023/2024.
3. Mencari peruntungan ke India
Ezequiel Vidal memutuskan berpisah dengan Persita Tangerang pada akhir Liga 1 2023/2024. Ia pun berpetualang ke salah satu negara Asia Selatan. Vidal pergi ke India untuk memperkuat Punjab FC di kompetisi elite Indian Super League 2024/2025.
Catatan karier Vidal kali ini juga terbilang cukup apik. Ia berkontribusi lewat 7 gol dan 3 assist dari 22 pertandingan untuk Punjab FC. Namun, kontribusinya hanya membawa membawa Punjab berakhir di papan menengah ke bawah klasemen akhir Indian Super League 2024/2025 dengan raihan 28 poin.
Kontribusi Ezequiel Vidal untuk Punjab FC lainnya adalah mencetak 2 gol dan 1 assist di Piala Super India 2024/2025, ditambah menyumbang 1 gol dan 1 assist saat Piala Durand India.
4. Ezequiel Vidal kembali ke Indonesia usai digaet PSIM Yogyakarta

Kiprah Ezequiel Vidal di India hanya berlangsung dalam semusim. Sang pemain kembali ke Indonesia untuk menerima pinangan PSIM Yogyakarta. Vidal pindah melalui skema bebas transfer pada 9 Juli 2025.
Ezequiel Vidal menjadi amunisi penting PSIM dalam menyongsong Super League 2025/2026. Ia didatangkan tim Mataram tersebut beserta 17 pemain lainnnya, seperti Ze Valente hingga Nermin Haljeta. Keputusan ini dilakukan PSIM sebagai upaya menciptakan komposisi tim yang kuat.
5. Ezequiel Vidal menjadi bintang kemenangan di PSIM Yogyakarta

Ezequiel Vidal menunjukkan kapasitasnya dalam laga PSIM versus Persebaya. Ia menjadi pahlawan PSIM lantaran mencetak satu-satunya gol ke gawang Persebaya. Gol yang dibuatnya tercipta lewat tandukan kepala usai menerima umpan dari Dede Sapari pada menit krusial 90+3.
Ezequiel Vidal melakoni debutnya dengan hasil cemerlang untuk PSIM Yogyakarta di Super League 2025/2026. Ini menunjukkan keberadaannya memberi perubahan cukup siginifikan dalam komposisi pemain Laskar Mataram. Konsistensi performa tetap menjadi tantangan tersendiri bagi Ezequiel Vidal dalam mengarungi kompetisi yang panjang.