Bupati Sleman soal Sultan Minta PSIM-PSS Berbagi Homebase: Kami Tunduk

- Bupati Sleman, Harda Kiswaya, tunduk pada arahan Sultan untuk PSIM dan PSS berbagi homebase di Stadion Maguwoharjo.
- Harda siap berembuk dengan manajemen PSIM untuk izin penggunaan stadion, berharap dapat bersatu dan rukun.
- Sultan HB X memberi restu kepada PSIM untuk berkandang di Stadion Maguwoharjo karena renovasi Mandala Krida terkendala masalah hukum.
Sleman, IDN Times - Bupati Sleman, Harda Kiswaya mengaku akan mematuhi arahan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk pemakaian Stadion Maguwoharjo sebagai homebase PSIM Yogyakarta yang berlaga di Liga 1 musim depan.
"Saya sujud sama beliau. Kalau beliau sudah sabda, ya kita selaku rakyatnya pasti hormat," kata Harda, Rabu (11/6/2025).
1. Rela berbagi kandang meski baru saja hancur lebur

Harda menyadari kondisi PSS Sleman, tim yang berkandang di Stadion Maguwoharjo, baru saja terdegradasi ke Liga 2 usai gagal bertahan di Liga 1 2024/2025.
Tapi, sekali lagi, Harda tetap menerima keputusan Sultan yang jadi arahan agar PSS dan PSIM saling berbagi kandang musim depan.
"Kami masih luka ini, kami PSS ini baru hancur lebur ini, ya kan. Artinya kami baru susah, ya, Ngarso Dalem (Sultan) sudah seperti itu, tentu kami rakyatnya ya, suyut (tunduk) sama beliau," kata Harda.
2. Siap berembuk dengan manajemen PSIM

Harda menyebut sejauh ini komunikasinya dengan manajemen PSIM baru sebatas via sambungan telepon saja.
Mantan Sekda Sleman itu menyatakan dirinya bersedia untuk menjalin komunikasi lebih lanjut, khususnya dalam hal pengajuan izin penggunaan Stadion Maguwoharjo oleh Laskar Mataram.
"Ya nanti kita rembuk, kita harus bersatu, kita harus rukun, mudah-mudahan dengan adanya peristiwa saat ini PSS turun ke Liga 2, PSIM ke Liga 1, mudah-mudahan ada hikmahnya besar pesepakbolaan di Jogja," tutur Harda.
"Karena dengan statement beliau, Ngarso Dalem, mudah-mudahan mempengaruhi masyarakat pecinta bola, untuk bisa kolaborasi, bisa rukun di antara kita," sambungnya.
3. Lampu hijau dari Sultan HB X

Sebelumnya, Sri Sultan Hamengku Buwono X memberi restu kepada PSIM untuk menggunakan atau berkandang di Stadion Maguwoharjo selama mengarungi Liga 1 2025/2026.
Sultan bilang, saat ini DIY hanya memiliki satu stadion yang telah memenuhi standar FIFA, yakni Stadion Maguwoharjo, homebase PSS Sleman.
"Jogja yang punya standar FIFA dan sudah direhab itu Sleman (Stadion Maguwoharjo), sehingga bagaimana basecamp Sleman itu bisa juga digunakan. Karena kan stadion itu tidak hanya berlaku untuk masing-masing kabupaten, yang penting disewa," katanya.
Bagi Sultan, tak masalah apabila PSS harus berbagi homebase dengan PSIM. Kata dia, lokasi stadion tak menentukan klub penggunanya.
"Jangan dasar posisi stadion itu masalah posisinya di mana, nggak ada posisinya stadion terus nggak boleh. Wong dari Jakarta basecamp di Jogja ya boleh," kata Sultan.
"Nggak ada masalah (homebase bersama), kan tidak digunakan bersamaan. Jangan memecah-mecah stadion punya satu-satu itu terus oh itu untuk kota, itu untuk Sleman saja, nggak. Terus maintenance kepiye kalau tidak disewakan," sambungnya.
4. Renovasi Mandala Krida terkendala

Bukan tanpa alasan Sultan memberikan lampu hijau kepada PSIM agar berkandang di Stadion Maguwoharjo. Musababnya, Stadion Mandala Krida yang identik dengan Laskar Mataram itu saat ini fasilitasnya belum memadai karena proses renovasi yang masih terkendala masalah hukum.
Stadion Mandala Krida tidak bisa direnovasi karena terganjal proses hukum terkait kasus korupsi dalam pembangunan stadion tersebut.
"Menyangkut pidana pada waktu itu (Mandala Krida), sehingga tertunda untuk direhab. Sehingg baru bisa dilaksanakan di Sleman. Ya udah di situ saja dulu (Stadion Maguwoharjo)," tegasnya.