RISBA, Desain Rumah Instan Tahan Gempa Karya Dosen UGM

Rumah ini memanfaatkan bahan baja yang ulet dan liat

Sleman, IDN Times - Dosen Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM), Ashar Saputra, mengembangkan desain Rumah Instan Struktur Baja (RISBA). Selain aman terhadap gempa, desain rumah yang dikembangkan ini juga bisa memenuhi prinsip berkelanjutan.

Ashar menjelaskan, desain rumah besutannya tersebut saat ini telah melalui tahapan penelitian berupa analisis struktur, desain, dan pengujian di laboratorium untuk mengetahui kinerja ketahanan gempanya, sehingga dapat mencegah kerusakan berat yang kerap terjadi pada rumah pada saat gempa.

“Dari hasil pengujian di laboratorium, struktur RISBA dapat memenuhi target kekuatan dan kekakuan untuk menahan beban gempa rencana dengan lokasi di Lombok Utara dan di Palu,” ungkapnya pada Senin (30/8/2021).

Baca Juga: Permudah Perajin, Mahasiswa UGM Bikin Pengering Kain Batik Otomatis

1. Berkaca pada kejadian gempa, ada ribuan rumah yang rusak berat

RISBA, Desain Rumah Instan Tahan Gempa Karya Dosen UGMSebuah rumah rusak terdampak akibat gempa bumi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu (17/1/2021). (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Ashar menjelaskan, latar belakang desain RISBA ini lantaran ada ribuan rumah yang mengalami kerusakan parah saat terjadi gempa. Berkaca pada gempa Aceh 2004, ada 400 ribu rumah rusak parah. Gempa Yogyakarta 2006, sebanyak 250 ribu rumah juga rusak parah. Sementara itu, gempa NTB 2018 77 ribu dan gempa Sulawesi Tengah 65 ribu rumah rusak parah.

Menurutnya, setelah dianalisis secara teknis, kelemahan bangunan terhadap gaya gempa disebabkan oleh dua aspek sifat bahan bangunan yang digunakan yaitu sifat berat dan getas. Bahan bangunan berupa tembokan bata merah cukup berat sehingga gaya gempa yang harus ditanggung oleh struktur bangunan juga menjadi besar.

“Jika tidak tersedia kekuatan dan kekakuan yang mencukupi, bangunan rumah termasuk dinding pasangan bata akan runtuh. Keruntuhan dinding pasangan inilah yang pada gilirannya dapat menimpa penghuni rumah dan menimbulkan korban,” terangnya.

Bukan hanya itu, sifat material bangunan rumah yang juga menyebabkan tidak tahan gempa adalah sifat yang getas atau mudah patah dengan adanya dorongan gempa. Pasangan bata dan komponen beton bertulang yang tidak memenuhi standar teknik akan bersifat getas sehingga mudah patah dan runtuh saat peristiwa gempa.

2. Bahan baja dinilai ulet dan tidak mudah patah

RISBA, Desain Rumah Instan Tahan Gempa Karya Dosen UGMBaja produksi Krakatau Steel. (Dok. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk)

Setelah melakukan kajian, Ashar memilih bahan baja sebagai struktur utama RISBA. Secara mekanika, bahan baja memiliki perilaku yang ulet, liat, dan tidak mudah patah karena beban bolak-balik seperti yang ditimbulkan dari getaran gempa.

Selain itu, baja sudah tersedia di pasar dengan jumlah yang memadai untuk pembangunan secara massal dan sudah mengikuti standar SNI.

“Bahan baja memang tergolong mahal sebagai bahan konstruksi, namun dengan pemilihan penampang dan modifikasinya, persoalan harga ini bisa diatasi,” katanya.

3. Pembangunan rumah RISBA di Adonara bisa jadi contoh

RISBA, Desain Rumah Instan Tahan Gempa Karya Dosen UGMRISBA, rumah tahan gempa besutan Dosen UGM. (Dok. istimewa)

Ashar menjelaskan, rumah dengan teknologi RISBA sendiri telah cukup banyak diterapkan pada proses rekonstruksi pasca-Gempa NTB, Gempa Sulawesi Tengah, dan juga baru-baru ini dibangun unit rumah contoh di Pulau Adonara, NTT, usai bencana Badai Seroja.

Menurutnya, pembangunan rumah RISBA di Adonara menjadi contoh bagaimana teknologi ini mudah dipahami dan dilaksanakan oleh masyarakat, di mana proses penjelasan teknis dilakukan hanya dalam waktu sekitar 2 jam kepada mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Maumere.

“Tim mahasiswa merakit semua komponen di Kota Maumere dan mengirimkan komponen rumah menggunakan kapal tradisional setempat ke Pulau Adonara. Proses perakitan di lapangan dilaksanakan juga oleh tenaga mahasiswa secara bergantian menggunakan peralatan sederhana yang tersedia,” paparnya.

Baca Juga: Aero Microbubble Inovasi Mahasiswa UGM Bantu Kurangi Pencemaran Sungai

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya