Sleman, IDN Times - Ketua Pokja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM), dr. Gunadi mengungkapkan belum ada bukti yang menunjukkan varian COVID-19, AY.4.2 atau Delta Plus lebih ganas dari varian induknya.
Gunadi menjelaskan varian AY.4.2 merupakan hasil mutasi alamiah yang terjadi pada virus termasuk SARS-CoV-2. Di mana hasil mutasi tidak selalu lebih berbahaya.
“Sekali lagi AY.4.2 belum ada bukti yang menunjukkan lebih ganas ya atau pun lebih mudah menular dibandingkan varian induknya, varian Delta (B.1.617.2),” ungkapnya pada Senin (15/11/2021).