Unik, Nelayan Bantul Punya Hari Pantangan untuk Turun Melaut

Bantul, IDN Times - Ada tradisi unik yang masih dipegang teguh oleh sebagian nelayan di Pantai Selatan Bantul hingga saat ini. Mereka memilih meliburkan diri pada hari Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon. Seperti yang terjadi pada hari ini, Jumat (10/1), yang bertepatan dengan pasaran Kliwon, para nelayan memilih untuk tidak melaut.
"Semenjak ada perahu nelayan di Pantai Selatan, ada sebuah aturan tak tertulis, jika bertepatan dengan Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon maka nelayan libur melaut," kata Henri, salah satu nelayan di Pantai Depok, Kabupaten Bantul, Jumat (10/1).
1. Sudah dilakukan sejak lama

Henri mengaku tak mengerti sejarahnya kenapa saat hari Selasa atau Jumat Kliwon hampir semua nelayan di Pantai Selatan Bantul tak melaut dan dirinya hanya mengikuti tradisi yang ditinggalkan oleh nelayan sebelumnya.
"Alasannya apa, apakah terkait dengan Nyi Roro Kidul atau yang lainnya saya kurang tahu. Yang jelas pada awalnya setiap Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon semua nelayan libur," ungkapnya.
Kendati demikian, beberapa tahun terakhir ini ada sejumlah nelayan yang tak menggubris tradisi tersebut.
"Kalau di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Depok hanya saat Jumat Kliwon saja semua nelayan libur, sedangkan Selasa Kliwon ada beberapa nelayan yang melaut. Sedangkan (nelayan) di TPI Gua Cemara tak menggubris aturan tak tertulis tersebut. Mereka tetap saja melaut," ucapnya.
2. Libur bisa dimanfaatkan untuk istirahat dan membenahi alat tangkap

Tradisi untuk tak melaut pada Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon, menurut Henri, sebenarnya cukup baik. Sebab, nelayan bisa istirahat sembari berbenah alat tangkap yang mungkin perlu diperbaiki.
"Lah orang kerja kan juga butuh libur untuk istirahat kalau dalam 35 hari libur 2 kali melaut kan ya ndak masalah," ungkapnya.
3. Nelayan Pantai Samas masih pegang teguh tradisi

Nelayan lain di Pantai Samas, Mugari mengatakan para nelayan di Pantai Samas memegang teguh tradisi libur pada Selasa dan Jumat Kliwon itu.
"Sejak adanya nelayan di Pantai Samas pada awal tahun 90-an sampai hari ini aturan tak tertulis itu dipegang teguh nelayan," ungkapnya.
Menurutnya, masih banyak hari lain bagi nelayan untuk melaut. Meski pada waktu itu ikan layur atau bawal yang harganya lumayan tinggi tengah banyak, tetap saja tak membuat nelayan kepincut melaut.
"Ndak terlalu mengejar harta namun memberi kesempatan untuk sejenak istirahat dan juga memperbaiki alat tangkap," terangnya.