Ulama Dunia Serukan Jihad Lawan Israel, Ini Sikap Muhammadiyah

- Pimpinan Pusat Muhammadiyah mendukung fatwa jihad melawan Israel dalam konflik Israel-Palestina.
- Muhammadiyah memandang jihad sebagai perjuangan dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan.
- Muhammadiyah melakukan langkah konkret dengan mendorong diplomasi pada negara-negara dunia dan memberikan bantuan kemanusiaan sebagai bentuk jihad.
Yogyakarta, IDN Times - Pimpinan Pusat Muhammadiyah memberikan respons terkait dengan fatwa jihad melawan Israel dalam konflik Israel-Palestina yang dikeluarkan oleh beberapa ulama dunia.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Syafiq Mughni menegaskan Muhammadiyah pada dasarnya mendukung fatwa jihad tersebut.
1. Jihad tidak selalu perang

Syafiq menjelaskan dukungan Muhammadiyah terhadap fatwa tersebut karena memandang jihad sebagai jalan perjuangan yang sejalan dengan dakwah amar maruf nahi munkar. Namun, Syafiq menekankan, Muhammadiyah memandang jihad tidak selalu identik dengan peperangan.
"Jihad bisa dimaknai dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan," katanya melalui keterangan PP Muhammadiyah, Kamis (10/4/2025).
2. Jihad versi Muhammadiyah dalam konflik Israel-Palestina

Lebih lanjut, Syafiq memaparkan Muhammadiyah memandang jihad dalam konflik Israel-Palestina sebagai upaya memberdayakan rakyat Palestina, menyerukan simpati global, serta mempromosikan pembebasan dan kedaulatan Palestina.
Muhammadiyah memiliki perbedaan pendekatan dengan definisi jihad yang sering diartikan sebagai perjuangan bersenjata dalam fatwa internasional. "Kami menyerukan dunia untuk melawan zionisme," ungkapnya.
3. Diplomasi jadi kunci dan peran dalam perjuangan kemanusiaan

Syafiq menyebut, Muhammadiyah telah melakukan langkah konkret sebagai sikap atas konflik Israel-Palestina. Yakni, dengan mendorong Pemerintah Indonesia untuk memaksimalkan diplomasi pada negara-negara dunia. "Kami menyerukan penghapusan penjajahan, okupasi, dan segala bentuk kezaliman di muka Bumi," katanya.
Sementara otoritas untuk menyatakan perang ada di tangan negara, lanjut Syafiq, Muhammadiyah mengambil peran dalam perjuangan kemanusiaan. "Bantuan kemanusiaan adalah satu bentuk jihad yang kami lakukan," ujarnya.
Selain itu, Syafiq menegaskan Muhammadiyah mengajak lembaga-lembaga multilateral untuk mengutamakan nilai kemanusiaan di atas kepentingan politik atau ekonomi.