PAN DIY Klaim Belum Pernah Dengar Nazar Amien Rais

Lilik Yuliantoro akan serahkan wayang Sengkuni ke Jokowi

Yogyakarta, IDN Times - Niat pria asal Blora, Jawa Tengah bernama Lilik Yuliantoro yang berjalan kaki Jogja-Jakarta nampaknya tak ditanggapi positif oleh Partai Amanat Nasional (PAN) DIY.

Pasalnya, Lilik rela melakukan hal itu demi menggantikan nazar Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais yang bakalan jalan kaki Yogya-Jakarta jika Joko Widodo menang Pilpres tahun 2014 lalu. 

1. Tak pernah ada nazar jalan kaki

PAN DIY Klaim Belum Pernah Dengar Nazar Amien RaisIDN Times/Tunggul Kumoro

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN DIY Nazaruddin saat ditanya tanggapannya soal aksi Lilik tersebut malah mengaku belum pernah mendengar nazar Amien Rais yang akan berjalan kaki.

"Setahu saya gak ada tuh, gak tahu dan gak nanggapin," ujar Nazaruddin, Senin (22/7).

Baca Juga: Gantikan Nazar Amien Rais, Lilik Rela Jalan Kaki Jogja-Jakarta

2. Malas menanggapi

PAN DIY Klaim Belum Pernah Dengar Nazar Amien RaisIDN Times/Tunggul Kumoro

Menurut Nazaruddin, baik saat gelaran Pilpres 2014 maupun 2019 dirinya tak pernah sekali pun mendengar soal Amien Rais yang kemudian mengucap nazar.

"Kabeh kok selalu dikait-kaitkan jalan kaki-jalan kaki. Saya gak tahu dan malas nanggapi," katanya sambil tertawa. 

3. Nazar kok diwakilkan

PAN DIY Klaim Belum Pernah Dengar Nazar Amien RaisIDN Times/Tunggul Kumoro

Meski menyatakan tidak mengetahui janji Amien Rais, menurutnya nazar seharusnya  dilakukan oleh nadzir atau pelaku nazar. 

"Ya pokoknya kalau (yang menunaikan) nazar itu orangnya (nadzir). Kalau menggantikan orangnya sudah mati, ya itu mungkin-mungkin aja. Ada kepercayaan begitu," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Lilik Yuliantoro mengaku nekad melakukan aksi jalan kaki Yogya-Jakarta demi menggantikan Amien Rais yang pernah bernazar akan berjalan kaki jika Jokowi terpilih menjadi presiden tahun 2014 lalu.

Selain itu, Lilik juga mempunyai misi yakni menemui Presiden Joko Widodo untuk menyerahkan sepucuk surat berisi aspirasi rakyat serta sebuah wayang kulit tokoh Sengkuni. Pria asal Blora itu memastikan aksinya bukan untuk menyindir pihak tertentu, ia hanya ingin menunjukkan semangat membangun bangsa bersama-sama.

Baca Juga: Usia Lansia DIY Paling Lama, Menkes Tinjau Layanan RS Sardjito

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya