4 Cara Malioboro Bebas Kendaraan jadi Daya Tarik 

Siap bikin Malioboro makin ciamik

Yogyakarta, IDN Times -Rencana untuk menjadikan jalan Malioboro, Yogyakarta sebagai kawasan bebas kendaraan bermotor diapresiasi Dinas Pariwisata DIY. Mengubah Malioboro menjadi kawasan pedestrian akan membuat wilayah itu semakin menarik wisatawan.

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo memperkirakan aturan ini tak akan membawa dampak negatif seperti yang dikhawatirkan pedagang kaki lima dan pengusaha di Malioboro.

Singgih meyakini apa yang dikhawatirkan mereka yang menggantungkan nasibnya pada wisatawan maupun pengunjung kawasan Malioboro tak akan terjadi.

Baca Juga: Ubud Bali Menjadi Seni Santap Makanan Kelas Dunia 

1. Pedagang kaki lima tak akan sepi pembeli

4 Cara Malioboro Bebas Kendaraan jadi Daya Tarik IDN Times/Tunggul Kumoro

Singgih menambahkan dengan atau tanpa kendaraan bermotor di Malioboro, tingkat kunjungan tak akan berpengaruh. Bahkan Singgih memprediksi kalau penerapan semi pedestrian ini malah memberikan dampak positif.

"Prediksi nanti pedagang kaki lima sepi, enggak ada yang datang ke toko-toko, gak saya kira. Magnet Malioboro sangat luar biasa. Jadi walaupun tidak ada kendaraan masuk di sana, yang ada Trans Jogja, transportasi andong, saya kira justru malah meningkatkan daya tarik," kata Singgih saat dijumpai di kantornya, Rabu (12/6).

2. Dinas Pariwisata siapkan pagelaran seni

4 Cara Malioboro Bebas Kendaraan jadi Daya Tarik IDN Times/febriana sinta

Dinas Pariwisata, kata Singgih, sudah menyiapkan sejumlah agenda guna makin memikat minat wisatawan. Salah satunya melalui pagelaran seni dan budaya di kawasan Malioboro. Pagelaran ini nantinya akan diisi baik oleh seniman populer, maupun mereka yang belum punya nama, namun memiliki potensi.

"Kami akan mengisi dengan performance yang tidak menimbulkan yang sifatnya massal. Artinya solo performance, akan kami hidupkan. Tanggal 31 Mei kemarin sudah kami uji coba," jelas Singgih.

Uji coba ini, kata Singgih, akan dilanjutkan pada tanggal 14 Juni sebelum dievaluasi lagi untuk pelaksanaan ke depan.

Baca Juga: Pemprov DIY Terus Godok Uji Coba Malioboro Bebas Kendaraan Bermotor 

3. Malioboro diusulkan menjadi World Heritage

4 Cara Malioboro Bebas Kendaraan jadi Daya Tarik IDN Times/Nindias Khalika

Singgih meyakini penerapan semi pedestrian sudah melalui pengkajian secara komprehensif. Mengingat kawasan Malioboro sendiri tengah diusulkan menjadi salah satu warisan dunia atau World Heritage.

"Tentu saja kajian itu sudah dilakukan oleh Dinas Kebudayaan. Tidak hanya melingkupi aspek budaya, tapi bagaimana masyarakat, sosial, tingkat keramaian pada saat dilakukan full pedestrian," katanya.

4. Pengemudi becak dan kusir andong akan dapat pembinaan

4 Cara Malioboro Bebas Kendaraan jadi Daya Tarik IDN Times/febriana sinta

Kemudian soal kantong parkir, menurutnya, pasti sudah dikaji. Namun, kata Singgih, penting pula bagaimana menimbulkan niat pengunjung agar tak selalu mengutamakan berkendara dengan kendaraan pribadi saat ke Malioboro.

"Kalau saya di sektor pariwasata, ya transportasi tradisional itu yang digunakan sebagai modal transportasi non polutif tapi unik, seperti becak kayuh, andong," ungkapnya.
Dinas pariwisata juga akan turun tangan dengan membekali para kusir maupun pengemudi becak agar mereka tak terlalu terbebani dengan tugas pemandu

"Coba kita berikan sentuhan teknologi supaya si kusir tak terbebani dengan pemanduan. Tapi yang duduk menikmati layanan andong itu mendapatkan inormasi tentang pariwisata, mungkin malioboro. Ini baru kita kaji tahun ini," katanya.

Baca Juga: Benahi Pantai Samas, Dinas Pariwisata Bantul Gelontorkan Rp4,5 Miliar

Topik:

  • Febriana Sintasari
  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya