Iduladha, Sleman Perlu 6 Ribu Ekor Sapi untuk Kebutuhan Kurban
Ilustrasi pakan sapi. IDN Times/M.idris
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Tak kurang dari 6 ribu ekor sapi diperlukan sebagai hewan kurban saat perayaan Hari Raya Iduladha 2019 di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
Selain 6 ribu ekor sapi itu, dibutuhkan pula sekitar 2 ribu ekor kambing dan domba. "Total 8 ribu sudah mencukupi (untuk Sleman), karena kalau sapinya saja 6 ribu kan berarti rata-rata 3 per padukuhan," kata Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Heru Saptono, saat dihubungi, Kamis (1/8).
1. Dicukupi dengan pasokan dari daerah tetangga
IDN Times/Debbie SutrisnoHeru menjelaskan, jumlah sebanyak itu didapat tak hanya dari Sleman semata. Namun juga dari daerah tetangga. "Sebagian bisa dicukupi dari Sleman. Sebagian dicukupi dari kabupaten tetangga, seperti Magelang atau Gunungkidul," katanya.
Rata-rata, hewan-hewan itu adalah pasokan dari kandang-kandang kelompok peternak dan pasar hewan yang tersebar di Sleman. Begitu pula yang dipasok dari Gunungkidul dan Magelang.
Baca Juga: Kurangi Sampah Plastik, Pemda DIY Imbau Panitia Kurban Sediakan Besek
2. Antisipasi antraks
IDN Times/Humas BandungSeperti diketahui, belum lama ini sejumlah ternak milik warga Gunungkidul positif terinfeksi antraks. Tapi, Heru memastikan, semua pihak telah bergerak mengantisipasi supaya hewan-hewan tersebut tak ikut masuk ke daerah lain, termasuk Sleman.
"Untuk penyakit antraks di Gunungkidul, sudah teratasi. Daerah endemik antraks, sudah diisolasi," jelasnya.
Namun, ia juga meminta masyarakat agar ikut aktif. Saat membeli hewan untuk kurban nanti, diimbau kepada mereka agar memastikan penjualnya memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH), di samping hewan itu sudah sesuai dengan syariat Islam.
"Memastikan bahwa hewan kurban itu benar-benar sehat. Sesuai dengan persyaratan hewan kurban," terangnya.
3. Dinas turun gunung
IDN Times/Yogi PashaNamun demikian, pihaknya juga tak akan tinggal diam. Dalam kaitannya memastikan kondisi hewan ternak yang dijual di pasaran.
Menurut Heru, Pemkab bakal turun ke lapangan guna memeriksa apakah para penyedia hewan ternak telah memiliki SKKH. Selain itu, menjual hanya yang sesuai kategori layak kurban.
"Apakah kambing sudah poel atau belum, memastikan sudah dewasa atau belum. Kalau yang belum, kita sarankan kepada pedagang untuk tidak menjual sebagai hewan kurban," tandasnya.
Baca Juga: Ragu Kesehatan Hewan Kurban, Warga Dapat Meminta Surat Sehat
