Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Statement Ade Armando Singgung DIY akan Pengaruhi Suara PSI

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep pimpin rapat perdana di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI, Jakarta Pusat. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Sleman, IDN Times - Pengamat Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Arya Budi menyebut pernyataan politisi PSI, Ade Armando yang menyinggung politik dinasti dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan mempengaruhi suara PSI meski tidak besar. Perlu untuk memitigasi efek yang timbul atas kontroversi Ade Armando.

Arya menyebut efek elektoral akan tetap timbul bagi PSI di DIY, akibat statement Ade Armando. Terlebih banyak masyarakat di DIY yang terganggu dengan statement Ade Armando. Ia menyebut pernah meriset soal sikap warga Jogja terkait dengan keistimewaan, jabatan gubernur turun temurun. 

"Itu angkanya memang besar, 75 persen itu setuju dengan konsep pemerintahan yang ada sekarang. Jadi bukan sekedar itu menjadi konsensus politik melalui Undang-Undang Keistimewaan di antara elite DPRD, keraton maupun elit pemerintahan," kata Arya, Selasa (5/12/2023).

1. Statement Ade Armando pengaruhi suara PSI

Ade Armando. (IDN Times/Justin Amudra P)

Jika melihat dukungan dari masyarakat terhadap sistem pemerintahan di DIY tersebut, pernyataan Ade Armando yang konfrontatif akan berpengaruh juga terhadap suara partainya. "Tentu itu ada efek elektoralnya. Itu satu hal secara umum logicnya, efek elektoral terjadi karena memang basis preferensi warga terhadap keistimewaan Jogja memang seperti itu," ungkap Arya.

Lebih lagi, Ade juga sudah dikenal sebagai Caleg PSI tidak hanya pegiat media sosial. Sehingga efek elektoral akan berdampak ke PSI terutama di DIY.

"Tinggal seberapa besar magnitudenya, besar atau kecil," ungkap Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) UGM itu.

2. Efek yang ditimbulkan tidak akan besar

Pengamat Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Arya Budi. (Dok. Istimewa)

Arya memperkirakan efek elektoral tersebut tidak akan terlalu besar. Pasalnya suara PSI sendiri sejak awal memang tidak kuat. Jika melihat data Pemilu sebelumnya PSI juga tidak lolos treshold 4 persen.

"Bahkan data survei angkanya dari nol koma sampai maksimal dua persen, di DIY apalagi. Berdasar basis modal elektoral yang tidak kuat, sehingga gempurannya ya saya pikir medium, bukan ringan bukan juga langsung angkanya 0 juga," jelas Arya.

3. Perlu adanya mitigasi dari PSI

Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Waktu masa kampanye yang tersisa sekitar dua bulan lagi, disebut Arya bisa juga dimanfaatkan PSI untuk memperbaiki suara mereka, terutama di DIY.

"Bisa jadi Kaesang atau politisi PSI menggunakan momentum ini untuk mengoreksi diri, menampilkan politik yang lebih berbeda atau melakukan pendekatan ke warga Jogja," ujar Arya.

Menurutnya, akan ada mitigasi atas statement Ade Armando yang dinilai memiliki efek destruktif terhadap PSI. "Jika misal PSI serius mitigasi, lebih bagus misal DPP PSI berkunjung ke paguyuban di Keraton Jogja, masyarakat Jogja. Menunjukkan nguri-nguri (melestarikan) budaya, tentu lebih bagus," kata Arya.

Langkah tersebut juga bisa membuat imej PSI tidak hanya dikenal partai anak muda urban, namun PSI partai bagi semua lapisan masyarakat. "Jika hanya bertumpu disitu (partai anak muda urban), dukunga politik ke PSI kurang berkembang, sekalipun Ketua Umum anak Presiden," ungkap Arya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Herlambang Jati Kusumo
Paulus Risang
Herlambang Jati Kusumo
EditorHerlambang Jati Kusumo
Follow Us