Rabu 7 April, Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1.300 Meter

Luncuran awan panas terjadi pada waktu dini hari

Sleman, IDN Times - Gunung Merapi terpantau kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Rabu (7/4/2021). Dari pemantauan yang dilakukan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), awan panas tersebut terjadi pada pukul 02.09 WIB.

Baca Juga: Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas dan Puluhan Kali Guguran Lava

1. Jarak luncur capai 1.300 m

Rabu 7 April, Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1.300 MeterAwanpanas guguran Gunung Merapi. Dik: BPPTKG

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menyampaikan, awan panas yang terjadi tersebut memiliki jarak luncur sejauh 1.300 meter. Sedangkan untuk arah luncuran, mengarah ke Barat Daya.

"Awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo 46 mm dan durasi 114 detik. Estimasi jarak luncur kurang lebih 1.300 meter ke arah Barat Daya," ungkapnya pada Rabu (7/4/2021).

2. Dua kali kejadian awan panas juga terjadi pada Selasa

Rabu 7 April, Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1.300 MeterIlustrasi Merapi. IDN Times/Arief Rahmat

Pada Selasa (6/4/2021), awan panas guguran juga teramati terjadi. Hanik menyebutkan, ada dua kali kejadian awan panas dengan jarak luncur maksimum sejauh 1.200 meter ke arah Barat Daya.

"Teramati 2 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1.200 m ke arah Barat Daya," terangnya.

3. Lava pijar juga teramati terjadi

Rabu 7 April, Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1.300 MeterANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Selain awan panas, pada Selasa BPPTKG juga mencatat adanya 5 kali guguran lava pijar. Untuk jarak luncur lava pijar ini maksimum sejauh 700 m ke arah Barat Daya.

Menurut Hanik, hingga saat ini status Gunung Merapi masih berada di tingkat Siaga. Untuk potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sedangkan pada sektor Tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km potensi bahaya serupa juga perlu diwaspadai.

"Erupsi eksplosif juga masih berpeluang terjadi dengan potensi bahaya berupa lontaran material vulkanik dalam radius 3 km dari puncak," paparnya.

Baca Juga: Sepekan Terakhir, Merapi Luncurkan 14 Kali Awan Panas

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya