Merapi Keluarkan 212 Guguran Lava hingga 2 Km dalam Sepekan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran serta guguran lava. Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menyampaikan dari pengamatan yang dilakukan selama seminggu terakhir, teramati adanya 1 kali awan panas guguran serta 212 guguran lava pijar.
Baca Juga: Viral Jip Tenggelam di Kalikuning, Ini Penjelasan Asosiasi Jip Merapi
1. Jarak luncur terjauh ke arah Barat Daya
Hanik menjelaskan, dari satu kali kejadian awan panas guguran, jarak luncur teramati sejauh 1.800 meter. Sedangkan untuk guguran lava, dari 212 kali guguran, jarak luncur terjauh mencapai 2.000 meter ke arah Barat Daya.
Hanik juga menjelaskan, dari analisis morfologi yang dilakukan dari stasiun Deles5, Tunggularum, Ngepos serta Babadan2, tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan. Baik untuk kubah Barat Daya maupun kubah Tengah.
"Volume kubah lava Barat Daya sebesar 1.610.000 meter kubik dan kubah Tengah sebesar 2.927.000 meter kubik," katanya.
2. Intensitas kegempaan masih cukup tinggi
Menurut Hanik, pada minggu ini BPPTKG juga mengamati adanya kegempaan Gunung Merapi. Teramati, telah terjadi 1 kali gempa Awanpanas Guguran, 2 kali gempa Vulkanik Dangkal, 128 kali gempa Fase Banyak, 1.245 kali gempa Guguran, 384 kali gempa Hembusan, dan 10 kali gempa Tektonik.
"Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi," jelasnya.
Selanjutnya, Hanik menjelaskan jika pada minggu ini juga teramati hujan dengan intensitas curah hujan sebesar 162 mm/jam selama 71 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 13 November 2021. Meski demikian, tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
3. Aktivitas Merapi masih siaga
Menurut Hanik, untuk saat ini aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi, berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas Merapi pun masih dalam tingkat siaga. Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat untuk tetap mewaspadai potensi bahaya, berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor Tenggara-Barat Daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," paparnya.
Baca Juga: Hujan Disertai Angin Kencang di Yogyakarta Timpa Mobil hingga Warung