Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Sempat Langka, Pasokan Gas Melon di Bantul Berangsur Normal

Pengecer gas melon yang sedang mengantar pesanan gas melon ke pelanggan di Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)
Intinya sih...
  • Pasokan gas LPG 3 kilogram bersubsidi atau gas melon di Bantul mulai normal setelah pasokan dari agen ke pangkalan kembali lancar.
  • Kuota distribusi ke pangkalan mengalami pengurangan untuk memastikan distribusi merata, namun akan dikembalikan pada bulan Maret.
  • Harga gas melon di pangkalan tetap sesuai HET Rp18 ribu per tabung, namun bisa naik menjadi Rp20 ribu hingga Rp22 ribu per tabung saat sampai ke pengecer.

Bantul, IDN Times - Gas LPG 3 kilogram bersubsidi atau gas melon yang sempat langka di Kabupaten Bantul kini mulai berangsur normal. Pasokan dari agen ke pangkalan sudah kembali lancar, meski kuota distribusi ke pangkalan mengalami pengurangan.

1. Satu pekan terakhir ini kiriman gas dari agen ke pangkalan sudah normal

Ilustrasi pengiriman gas elpiji dari agen ke pangkalan. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Salah satu pemilik pangkalan gas elpiji di Kapanewon Bambanglipuro, Eko Yulianto Nugroho, mengatakan dalam satu pekan terakhir pasokan gas dari agen ke pangkalan sudah kembali sesuai jadwal. Namun, jumlah kuota yang diterima mengalami pengurangan.

"Sudah kembali normal pasokan gas dari agen ke pangkalan dalam satu pekan terakhir ini. Ya mungkin karena pengiriman gas dari Pertamina Cilacap ke SPBE juga sudah normal lagi," katanya, Rabu (26/2/2025).

Ia menambahkan, pengurangan kuota diduga dilakukan untuk memastikan distribusi merata ke seluruh pangkalan, sehingga masyarakat lebih mudah mendapatkan gas melon.

"Pengurangan kuota gas yang dikirim ke pangkalan akan dikembalikan pada pasokan di bulan Maret yang akan datang," tuturnya.

2. Harga gas melon di pangkalan sesuai HET Rp18 ribu per tabung

Ilustrasi pangkalan gas elpiji.(IDN Times/Daruwaskita)

Eko memastikan harga gas melon di pangkalan tetap sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), yaitu Rp18 ribu per tabung. Namun, jika sudah sampai ke pengecer, harganya bisa naik menjadi Rp20 ribu hingga Rp22 ribu per tabung.

"Yang jelas gas melon dari agen ke pangkalan sudah punya pemiliknya sendiri-sendiri (sesuai KTP), sehingga ketika ada tumpukan gas melon di pangkalan jangan dikira kita nimbun," tandasnya.

"Tapi yang jelas kalau awal Ramadan justru permintaan gas melon turun dan akan naik jelang Lebaran hingga satu Minggu setelah Lebaran," tambahnya.

3. Jamin kebutuhan gas melon bulan Ramadan hingga libur Lebaran aman

Elpiji LPG 3 kg atau gas melon (Dok. Pertamina)

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Perdagangan DKUKMPP Bantul, Zona Paramitha, memastikan pasokan gas melon di Bantul telah kembali normal setelah sempat terkendala akibat perbaikan di RU IV Cilacap. Tahun ini, Bantul mendapat tambahan kuota hingga 38.657 metrik ton (MT) atau setara 12.885.667 tabung, dengan distribusi mencapai 1.073.806 tabung per bulan.

"Jadi kalau beberapa Minggu kemarin ada keterlambatan pasokan gas dari RU IV Cilacap namun setelah selesai perbaikan tanggal 20 Februari 2025 kemarin, saat ini sudah kembali normal," ucapnya.

Zona juga menjelaskan bahwa saat ini pengiriman dari agen ke pangkalan memang belum sesuai kuota penuh karena masih dalam tahap pemerataan. Namun, kekurangan tersebut akan ditambahkan pada pengiriman bulan Maret.

"Jadi kita pastikan saat bulan Ramadan stok gas melon aman bahkan sampai libur Lebaran. Nah kini tinggal kita melakukan pengawasan gas melon itu tepat sasaran atau tidak?," tandasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hironymus Daruwaskita
EditorHironymus Daruwaskita
Follow Us