Sleman, IDN Times - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menangkap seorang satpam salah satu SMA di Sleman yang diduga tergabung dalam jaringan pemasok senjata api ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Sosok berinisial AP itu ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Papua beberapa hari lalu bersama sejumlah orang.
"(AP) sekuriti di salah satu SMA di Kabupaten Sleman," kata Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi saat dihubungi, Kamis (13/3/2025).
Endri menerangkan, jajaran Polda DIY bergerak mencari AP setelah menerima informasi yang bersangkutan masuk daftar pencarian orang (DPO) Polda Papua.
AP, kata Endri, masuk DPO Polda Papua usai diduga menyimpan barang titipan berupa senjata api dari salah seorang saudaranya.
"Yang bersangkutan dititipi saudaranya, menyimpan dan memiliki (senjata) tanpa izin," kata Endri.
Lebih lanjut, Endri mengatakan AP ditangkap di kediamannya di daerah Minggir, Sleman beberapa waktu lalu.
Petugas yang melakukan penggeledahan menemukan dan menyita empat buah senjata organik, masing-masing jenis M-16 sebanyak dua pucuk dan masing-masing satu pucuk untuk jenis SS1 serta Mouser, ditambah sekitar 200 butir peluru.
"Setelah (AP) kami amankan, kami interogasi awal, Polda Papua datang jam 22.00 WIB kita serahkan, lalu sudah dirilis kemarin di Polda Papua. Kami rilis bersama," tutup Endri.
Sebelumnya, AP diumumkan sebagai salah seorang dari enam tersangka jaringan pemasok senjata api kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Puncak Jaya. AP bersama para tersangka lain telah diamankan jajaran Polda Jatim, Papua dan DIY.
Polisi mengungkap senjata tersebut diproduksi di Bojonegoro. "Kasus ini hasil pengembangan dari penangkapan sebelumnya yang dilakukan oleh Polda Papua," ujar Kapolda Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto, Selasa (11/3/2025).
"Kemudian dari penyelidikan yang dilakukan di Papua, kami berhasil mengidentifikasi pemasok senjata yang berada di Bojonegoro, Jawa Timur," tambah Imam.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolda Papua, Irjen Petrus Patrige Rudolf Renwarin, dalam operasi penggerebekan, aparat menemukan 982 butir amunisi dari berbagai kaliber, di antaranya 42 butir kaliber 5,56 mm, 198 butir kaliber 5,6 mm, 152 butir kaliber 30, 197 butir kaliber 7,62 mm, 14 butir kaliber 9 mm.
"Selain amunisi, polisi juga menyita lima senjata api rakitan, terdiri dari dua senjata jenis Fajar dan tiga senjata api laras pendek," kata Petrus.