Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

RSA UGM Gunakan Bilik Khusus untuk Ambil Sampel Swab Pasien COVID-19

Gama Swab Sampling Chamber. Dok: istimewa

Sleman, IDN Times - RSA UGM mulai menggunakan bilik khusus bernama Gama Swab Sampling Chamber untuk pengambilan sampel swab pasien COVID-19. Bilik pengambilan swab ini dirancang oleh peneliti UGM, yang diketuai oleh R Sumiharto.

Dirut RSA UGM, dr Arief Budiyanto mengungkapkan, tujuan utama dari penggunaan bilik ini, untuk melindungi petugas medis dari paparan COVID-19. Selain itu, untuk menghemat penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang semakin menipis jumlahnya.

"Sekarang ini, dengan adanya alat ini maka kapasitas pemeriksaan swab kita bisa ditingkatkan terutama untuk yang Orang Dalam Pemantauan (ODP) rawat jalan dan Orang Tanpa Gejala (OTG). Sehingga nantinya diagnostik kapasitas bisa ditingkatkan dan banyak orang yang bisa diswab," ungkapnya dalam launching Gama Swab Sampling Chamber pada Senin (26/4).

1. Inovasi untuk mempermudah pengambilan swab

Gama Swab Sampling Chamber. Dok: istimewa

DR dr Hera N, salah satu dokter di RSA UGM menjelaskan, pengambilan sampel harus dengan cara hati-hati. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari agar virus tidak menyebar. Menurutnya, idealnya pengambilan swab dilakukan di ruang isolasi bertekanan negatif dan petugas menggunakan APD lengkap. Namun, dengan kondisi kelangkaan APD seperti saat ini, Gama Swab Sampling Chamber bisa menjadi inovasi yang mempermudah pengambilan swab.

"Pada kondisi seperti saat ini, kelangkaan APD dan keterbatasan ruang isolasi bertekanan negatif, maka diperlukan inovasi. Berdasarkan pemikiran ini maka kami melihat dari pengalaman di Wuhan, China maupun Korea, maka kami membuat desain bilik ini," katanya.

Menurut Hera, saat pengambilan swab, petugas berada di dalam bilik, sedangkan pasien berada di luar. Untuk melindungi petugas, maka bilik dibuat menggunakan tekanan positif, dimana petugas tidak akan terkontaminasi droplet dari pasien. Sedangkan untuk melindungi pasien, sebelum dilakukan pemeriksaan, maka lokasi akan didisinfeksi terlebih dahulu.

"Petugas tidak perlu menggunakan APD yang lengkap, dan ini sesuai dengan konsep kita bisa hemat APD yang ada. Kita juga menggunakan hepa filter, dimana aliran udara yang masuk ke bilik akan melalui hepa, dan hepa filter bisa menyaring hingga 0,3 mikro dengan efesiensi lebih dari 99 persen," jelasnya.

2. Didesain nyaman bagi petugas

Gama Swab Sampling Chamber. Dok: istimewa

Hera juga menjelaskan, bilik swab ini juga didesain nyaman digunakan bagi petugas, di mana di dalamnya dipasang air cooler. Untuk material, digunakan rangka dari aluminium tahan karat dan untuk dinding dipilih bahan yang tahan segala cuaca.

"Ada audio yang cukup lembut sehingga komunikasi bisa berjalan lancar dan ada sistem penerangan. Bilik sudah diuji, semua komponen bisa aman dan nyaman. Kita juga sudah lakukan diskusi dengan pengambil sampel, sehingga nanti untuk sampling dalam jumlah banyak sudah bisa dilakukan," jelasnya.

3. Kelangkaan APD jadi latar belakang pembuatan bilik

Gama Swab Sampling Chamber. Dok: istimewa

Menurut Sumiharto, Ketua Tim Peneliti, bilik besutannya didesain menggunakan tekanan positif, sehingga sangat aman digunakan, baik oleh petugas pengambil sampel maupun oleh pasien COVID-19.

Dia menjelaskan, latar belakang pembuatan bilik ini lantaran dirinya prihatin melihat APD bagi tenaga medis yang semakin hari semakin menipis. Ditambah, istrinya juga merupakan petugas kesehatan di RSUD Panembahan Senopati, sehingga dia mengerti benar kebutuhan APD untuk menjaga keamanan tenaga medis.

"Melihat kondisi seperti itu, saya membuat sebuah sistem yang jauh lebih aman dan nyaman, prinsipnya awal itu. Kami akan tetap evaluasi, kalau ada sesuatu yang masih kurang akan diperbaiki," paparnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siti Umaiyah
EditorSiti Umaiyah
Follow Us