Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Warga Sewa Bus untuk Saksikan Rekonstruksi Kasus Pengeroyokan RSI

Puluhan warga Pundong saksikan rekontruksi ulang pengeroyok RSI hingga meninggal dunia.(Dok.Polres Bantul)
Intinya sih...
  • Puluhan warga datang ke Polres Bantul untuk menyaksikan rekonstruksi kasus pengeroyokan yang menewaskan remaja berinisial RSI (16).
  • Warga ingin tahu secara dekat wajah para pelaku pengeroyokan dan bagaimana mereka menganiaya korban hingga meninggal, sebagai bentuk solidaritas kepada keluarga korban.
  • Polisi menangkap 11 terduga pelaku secara bertahap setelah menemukan kejanggalan pada luka di tubuh korban RSI (16) dan berbekal keterangan saksi serta rekaman CCTV di RS Santa Elisabeth Ganjuran.

Bantul, IDN Times - Puluhan warga dari Padukuhan Nambangan, Kalurahan Seloharjo, Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul, tampak memadati halaman Mapolres Bantul pada Jumat (8/11/2024). Mereka hadir untuk menyaksikan rekonstruksi kasus pengeroyokan yang menyebabkan seorang remaja berinisial RSI (16) meninggal dunia.

1. Warga sewa bus untuk datang Polres Bantul

Rekontruksi ulang pengeroyokan RSI hingga meninggal dunia.(Dok.Polres Bantul)

Lurah Seloharjo, Mahardi Badrun, mengonfirmasi bahwa warga memang sengaja datang ke Polres Bantul untuk menyaksikan rekonstruksi kasus pengeroyokan yang menewaskan RSI.

"Ada sekitar 150 warga yang datang ke Polres Bantul dan mereka menyewa bus untuk berangkat ke Polres Bantul," ujarnya.

2. Warga penasaran dengan wajah pengeroyok dan cara pelaku menganiaya korban

Rekontruksi ulang pengeroyokan RSI hingga meninggal dunia di Mapolres Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Badrun menyampaikan bahwa warga merasa penasaran melihat wajah para pelaku pengeroyokan yang menyebabkan RSI kehilangan nyawanya. Selain itu, mereka juga ingin tahu bagaimana para pelaku bisa begitu tega menganiaya korban yang masih tergolong anak-anak hingga meninggal.

"Warga ingin tahu secara dekat wajah para pembunuh dan bagaimana cara mereka menganiaya korban hingga meninggal," ucapnya. "Ini solidaritas dari para tetangga korban yang sangat simpati kepada keluarga korban dan ingin memberikan dukungan moral kepada keluarga untuk mendapatkan keadilan seadil-adilnya," tambah Badrun.

3. Apresiasi warga yang tertib saat jalannya rekonstruksi

Kasi Humas Polres Bantul, AKP. I Nengah Jeffry. (IDN Times/Daruwaskita))

Di lokasi rekonstruksi yang berlangsung di halaman Mapolres Bantul, warga terlihat berdiri dan ada juga yang duduk menyaksikan proses tersebut. Polisi memasang garis pembatas agar warga tidak mendekati area yang digunakan untuk rekonstruksi. Sejumlah petugas, baik yang berseragam maupun berpakaian sipil, berjaga di sekitar garis polisi untuk memastikan warga tetap di luar area yang telah ditentukan.

"Terima kasih kepada warga yang menyaksikan rekonstruksi secara tertib dan mengikuti instruksi dari petugas yang berjaga. Kami pastikan profesional dalam menangani kasus pengeroyokan yang menyebabkan RSI meninggal dunia," kata Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry .

Sebelumnya, seorang remaja berinisial RSI (16) ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar tempat usaha penggergajian kayu di Padukuhan Kretek, Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Bantul, Minggu (13/10/2024) sekitar pukul 08.30 WIB. RSI, warga Kalurahan Seloharjo, Kapanewon Pundong, ditemukan oleh pemilik penggergajian, Salamun, dengan luka lebam akibat pukulan benda tumpul di beberapa bagian tubuhnya.

Polisi yang menemukan kejanggalan pada luka di tubuh korban langsung melakukan penyelidikan intensif. Berbekal keterangan saksi dan rekaman CCTV di RS Santa Elisabeth Ganjuran, aparat bergerak cepat menangkap 11 terduga pelaku secara bertahap pada Minggu (13/10/2024) dan Senin (14/10/2024) di rumah masing-masing atau tempat persembunyian mereka.

"Polisi menangkap secara maraton 11 orang pada hari Minggu (13/10/2024) dan Senin (14/10/2024) di rumah terbuka pelaku atau tempat persembunyiannya terduga pelaku pengeroyokan," ujar Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry, Selasa (15/10/2024).

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us