Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rekayasa Lalin Kleringan Berlaku hingga Revitalisasi Jembatan Kewek Tuntas

Ilustrasi: Jembatan Kewek yang kini mulai ditutup aksesnya untuk fungsi pemeliharaan dan renovasi di 2026. (IDN Times/Tunggul)
Ilustrasi: Jembatan Kewek yang kini mulai ditutup aksesnya untuk fungsi pemeliharaan dan renovasi di 2026. (IDN Times/Tunggul)
Intinya sih...
  • Rekayasa lalu lintas demi keselamatan
  • Jembatan Kewek direvitalisasi mulai 2026
  • Pemasangan portal untuk kendaraan bertonasi besar
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Kota Yogyakarta menyebut rekayasa lalu lintas di Simpang Kleringan dan sekitarnya berlaku hingga Jembatan Kewek selesai direvitalisasi.

"Sampai ini (Jembatan Kewek) selesai dibangun," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho, Kamis (11/12/2025).

1. Demi keselamatan pengguna jalan dan jembatan

Dinas Perhubungan mewakili Pemerintah Kota Yogyakarta meminta maaf apabila penerapan rekayasa lalu lintas mengurangi kenyamanan pengguna jalan.

Agus memastikan rekayasa lalu lintas ini diberlakukan demi keamanan bersama, mempertimbangkan struktur fisik Jembatan Kewek yang memasuki fase kritis. Keputusan ini untuk menyelamatkan Jembatan Kewek yang sudah dibangun sejak era kolonial Belanda dan berusia sudah 100 tahun lebih.

"Ini yang harus kita lakukan untuk melakukan langkah menjamin keselamatan masyarakat yang ada di Jembatan Kewek," kata Agus.

2. Mulai pengbongkaran dan bangun ulang pada 2026

Potret Jembatan Kewek Yogyakarta.
Pengendara melintas di Jembatan Kewek Yogyakarta. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta, Umi Akhsanti menyebut, Jembatan Kewek kemungkinan akan memasuki tahap renovasi pada April 2026. Tak sekadar diperbaiki, infrastruktur peninggalan era kolonial Belanda akan dibongkar .

"Nanti dibongkar, dibangun jembatan baru," kata Umi, Rabu (10/12/2025).

Umi menambahkan, pelaksana proyek renovasi adalah Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Anggarannya telah diajukan Pemkot Yogyakarta yang memanfaatkan APBN Rp19 miliar.

"Kalau secara tata kala kurang lebih sembilan bulan pembangunan. Mungkin sekitar April, nanti kan Januari masih review DED (Detail Engineering Design), proses tender nanti untuk pengerjaan sekitar bulan April, April lah untuk mulai pengerjaan," ungkap Umi.

Umi menjelaskan, Jembatan Kewek memerlukan penanganan serius, mempertimbangkan kondisi beton yang termakan usia, serta logamnya mengalami korosi.

"Jadi nilai kondisi jembatan ini karena memang secara usia sudah 101 tahun dan kondisinya memang sudah rusak, jadi memang kita untuk revitalisasi, untuk dibongkar kemudian dibangun balik," katanya.

Selain itu, pembangunan Jembatan Kewek yang dilakukan penjajahan Belanda, belum menyesuaikan volume hingga jenis kendaraan yang melintas di masa sekarang.

3. Tak sembarang bongkar-bangun ulang

Dari hasil pemeriksaan, pemkot mengklasifikasikan kondisi infrastruktur penghubung antara kawasan Kotabaru dan Malioboro pada kategori kritis alias NK 4.

"Untuk (pengerjaan) fasad, kami sedang dalam tahap konsultasi dengan dinas kebudayaan, dengan para ahli budaya untuk penyesuaian fasadnya seperti apa," tuturnya.

Meski bukan bangunan cagar budaya, Umi mengatakan proyek renovasi tetap memerlukan kolaborasi dinas kebudayaan mengingat lokasinya berada di Kawasan Cagar Budaya, khususnya Sumbu Filosofis.

"Kalau secara teknis modelnya sebenarnya ya sudah pakai jembatan beton yang sekarang sama. Cuma kita masih diskusinya di fasadnya, karena di kawasan sumbu filosofi nanti fasadnya harus seperti apa itu masih kita menunggu arahan dari dinas kebudayaan," pungkasnya.

4. Mulai tutup akses kendaraan bermotor

Pemkot Yogyakarta mulai 10 Desember 2025 resmi menutup akses Jembatan Kewek untuk tujuan pemeliharaan sebelum tahap pembongkaran tahun depan.

Pengaturan lalu lintas diberlakukan untuk tujuan pemeliharaan Jembatan Kewek hingga selesai direhabilitasi, ini perubahan jalur lalu lintasnya:

  • Kendaraan bermotor dari arah Kotabaru dialihkan melewati Jembatan Amarta atau Kleringan, yang dibuka dua arah dari barat dan timur.
  • Pemasangan Lampu Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) di persimpangan Kleringan untuk mengatur arus kendaraan bermotor.
  • Kendaraan bermotor dari arah Kotabaru (timur) ke kawasan Malioboro (barat) dialihkan melewati Jalan Abu Bakar Ali tanpa melewati Jembatan Kewek.
  • Bagi kendaraan dari Jalan Margo Utomo untuk ke kawasan Malioboro, tak bisa berbelok ke selatan menuju Jalan Abu Bakar Ali. Pengendara diarahkan ke timur mengitari kawasan Stadion Kridosono sebelum ke Jalan Jalan Abu Bakar Ali.

Penutupan akses ini berlaku kondisional, pihaknya tak menutup mata akan potensi kepadatan lalu lintas imbas rekayasa jalan dan pemasangan APILL di Kleringan.

" Dalam situasi tertentu, semisal terjadi penumpukan kendaraan, bukan tidak mungkin akses Jembatan Kewek dibuka sementara untuk sepeda motor atau kendaraan roda empat bertonase rendah," terang Umi.

Saat ini pemakaian Jembatan Kewek untuk kendaraan bermotor hanya untuk lajur kiri saja yang masih memiliki struktur fisiknya cukup kuat.

5. Pasang portal untuk kendaraan bertonasi besar

Pemasangan portal batas tinggi kendaraan di Kotabaru, Rabu (10/12/2025) untuk mengantisipasi penutupan Jembatan Kewek.
Pemasangan portal batas tinggi kendaraan di Kotabaru, Rabu (10/12/2025) untuk mengantisipasi penutupan Jembatan Kewek. (IDN Times/Febriana Sinta)

Mengantisipasi kepadatan di Simpang Kleringan, Pemkot Yogyakarta memasang portal di titik simpang Kridosono. Portal ini membatasi kendaraan dengan ketinggian melebihi 3,45 meter. Armada besar dipastikan tak bisa melintas atau menuju ke Simpang Kleringan.

Pemkot Yogyakarta bersama kepolisian juga menyusun pengondisian di Simpang Empat Jenderal Sudirman atau Gramedia guna mengatur arus kendaraan yang menuju kawasan Malioboro via Kridosono.

Kepolisian memprediksi konsentrasi kendaraan di Jalan Margo Utomo akan berkurang. Pengendara diperkirakan akan memilih untuk melewati Persimpangan Gramedia ke selatan. Simpang Empat Jenderal Sudirman ini diprediksi jadi tumpuan atau tulang punggung lalu lintas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us

Latest News Jogja

See More

Rekayasa Lalin Kleringan Berlaku hingga Revitalisasi Jembatan Kewek Tuntas

11 Des 2025, 15:07 WIBNews