Presiden Timor Leste Sanjung PM Malaysia Tengahi Kamboja-Thailand

- PM Malaysia Anwar Ibrahim mendapat pujian dari Presiden Timor Leste
- Ramos Horta menekankan pentingnya persatuan ASEAN untuk keutuhan Asia Tenggara
- Anwar Ibrahim berhasil menjadi mediator gencatan senjata antara Thailand dan Kamboja
Sleman, IDN Times - Pimpinan Thailand dan Kamboja sepakat melakukan gencatan senjata untuk menangguhkan perang antarkedua negara tanpa syarat pada 28 Juli 2025.
Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta pun mengapresiasi aktor di balik terwujudnya gencatan senjata itu, yakni Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim sekaligus menjabat Ketua ASEAN 2025.
1. Puji gerak cepat PM Malaysia

Ramos Horta menyanjung inisiatif cepat Anwar Ibrahim yang menjadi mediator dan mendorong pemimpin Thailand-Kamboja untuk berdialog demi mengakhiri konflik.
"Saya ingin menyampaikan terima kasih dan mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri Anwar, Ketua ASEAN kami, atas inisiatif cepatnya dalam membawa kedua pihak ke dalam dialog, dan segera menyepakati penghentian permusuhan dan memulai dialog untuk mengatasi akar permasalahan ini," kata Ramos Horta usai mengisi kuliah umum di UGM, Sleman, Kamis (31/1/2025).
2. Demi keutuhan dan kekuatan negara Asia Tenggara

Menurut Ramos Horta, persatuan masih jadi fokus utama ASEAN. Seluruh negara di Asia Tenggara berupaya keras mewujudkannya demi kepentingan kawasan dan hampir 700 juta orang yang tinggal di dalamnya.
"Hampir 700 juta orang tersebar di kawasan yang sangat strategis ini, baik di wilayah maritim maupun udara, dan dengan sumber daya yang melimpah," ujar Ramos Horta.
Ramos Horta menekankan posisi dan kemitraan di ASEAN akan kuat apabila dilandasi persatuan antar negara yang menjadi bagiannya. "ASEAN adalah mitra internasional yang sangat penting, dan kita hanya bisa kuat jika kita bersatu. Jadi, itu sangat penting, semua orang harus menyadarinya," tutupnya.
3. Anwar Ibrahim tengahi Thailand-Kamboja

Thailand dan Kamboja sepakat gencatan senjata tanpa syarat mulai Senin (28/7/2025) usai perang yang melibatkan kedua negara tersebut empat hari sebelumnya.
Gencatan senjata antara kedua negara Asia Tenggara ini diumumkan oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim yang menjadi mediator perundingan.
"Baik Kamboja dan Thailand telah menemui pemahaman bersama sebagai berikut: Satu, gencatan senjata segera dan tanpa syarat yang berlaku selama 24 jam, tengah malam 28 Juli 2025, malam ini," ucap Anwar.
Langkah Anwar memediasi konflik Kamboja-Thailand juga mendapat apresiasi dari Presiden RI, Prabowo Subianto yang menyatakan bersedia membantu dalam upaya mendukung perdamaian.