Ilustrasi UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)
Tidak hanya itu, penonaktifan tersebut juga berdampak pada keberlangsungan ekonomi digital. Pasalnya, banyak pelaku bisnis UMKM maupun affiliator yang saat ini melakukan aktivitas operasionalnya di TikTok Shop dan memanfaatkan fitur live sebagai salah satu media komunikasi pemasaran utamanya .
Ia menegaskan kebijakan untuk memastikan keamanan publik lewat moderasi konten yang dilakukan platform dan juga memastikan ekonomi digital berlangsung perlu dilakukan. Kebijakan yang diambil perlu didasarkan pada prinsip proporsional terkait fitur apa saja yang berisiko, durasi penonaktifan layanan kemudian transparansi proses terkait alasan kebijakan tersebut diambil.
“Untuk mendorong ekonomi digital tetap berjalan maka optimalisasi fitur Shop perlu dilakukan dengan berbagai mekanisme pemasaran yang bertujuan agar proses ekonomi tetap berlangsung,” terangnya.
Solusi preventif yang dapat diambil oleh pelaku usaha salah satunya ialah diversifikasi media. Diversifikasi media komunikasi pemasaran menjadi salah satu langkah untuk mendorong aktivitas ekonomi digital masyarakat tetap berjalan. “Dependensi terhadap satu platform saja mengakibatkan ketergantungan bagi UMKM sehingga membangun keragaman media promosi perlu dilakukan,” jelas Tania.
Ia menyarankan para pelaku UMKM dapat memanfaatkan beragam fitur live yang ditawarkan oleh beragam platform media sosial atau e-commerce lain, dan merancang media promosi non-live seperti katalog, reels, product review bisa menjadi alternatif taktik yang dapat dilakukan.
“Meski mungkin penekanan promosi dirasa paling optimal di satu platform tertentu, namun perlu mulai membangun diversifikasi promosi di beragam kanal platform lain yang nantinya bermanfaat pula untuk ekspansi target pasar,” pungkasnya.