Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pemda DIY menyalurkan bantuan living cost atau biaya hidup selama enam bulan bagi 1.296 mahasiswa terimbas bencana ekologis
Pemda DIY menyalurkan bantuan living cost atau biaya hidup selama enam bulan bagi 1.296 mahasiswa terimbas bencana ekologis. (Dokumentasi Humas Pemda DIY)

Intinya sih...

  • Pemda DIY memberikan bantuan living cost selama enam bulan bagi 1.296 mahasiswa terdampak bencana ekologis di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

  • Setiap mahasiswa menerima bantuan sebesar Rp300 ribu per bulan dari Pemda DIY, dengan dukungan BAZNAS DIY serta dua yayasan mitra.

  • Bantuan juga mencakup relaksasi biaya kuliah hingga bantuan logistik asrama, serta keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dari kampus-kampus di DIY.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Yogyakarta, IDN Times - Pemda DIY menyalurkan bantuan living cost atau biaya hidup selama enam bulan bagi 1.296 mahasiswa terimbas bencana ekologis di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X secara simbolis menyerahkan bantuan tersebut kepada 30 orang perwakilan mahasiswa di Bangsal Kepatihan, Senin (22/12/2025).

1. Lanjutkan tradisi pendahulu

Sri Sultan Hamengku Buwono X (IDN Times/Aryodamar)

Dalam keterangan Pemda DIY, disebutkan bahwa bantuan melalui skema kolaborasi diberikan untuk menjamin proses pendidikan mahasiswa dari wilayah terdampak tidak terputus akibat kendala finansial dari daerah asal.

Pemda DIY dalam hal ini menanggung biaya hidup selama enam bulan, yang kemudian diperkuat oleh dukungan BAZNAS DIY serta dua yayasan mitra yaitu YPM & YPACC.

Sultan menerangkan, pemberian bantuan ini adalah kelanjutan tradisi kemanusiaan rintisan Sang Ayah, Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Menurutnya, saat peristiwa Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera Barat meletus dahulu, tak sedikit mahasiswa asal Sumatera di Yogyakarta yang terputus akses kiriman dananya. Seluruh biaya hidup mereka akhirnya ditanggung penuh oleh Pemda DIY.

Klaim Sultan, tradisi macam ini juga pernah dilakukan Pemda DIY kala membantu mahasiswa asal Papua dan wilayah lainnya yang tertimpa musibah.

"Kami berpartisipasi agar tujuan mereka datang ke Jogja untuk belajar itu tidak putus di tengah jalan. Nyatanya, dari pengalaman yang ada, semua bisa menyelesaikan pendidikannya karena beban itu kita tanggung bersama," kata Sultan.

2. Rincian bantuan Pemda DIY

Situasi Pantai Parkit, Padang yang masih dipenuhi kayu-kayu sisa banjir Sumatra. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Setiap mahasiswa menerima bantuan sebesar Rp300 ribu per bulan. Mengacu hasil validasi data yang dilakukan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) DIY per 19 Desember 2025 lalu, terdapat 1.296 mahasiswa dari 52 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Swasta (PTS) yang berhak menerima manfaat.

Sultan tak lupa menyampaikan apresiasinya atas sinergi dari pihak kampus dan seluruh elemen masyarakat dalam upayanya menjaga masa depan pendidikan para mahasiswa.

"Terima kasih kepada perguruan tinggi yang memberikan kemudahan bagi para mahasiswa untuk bisa tetap melanjutkan, baik dengan yayasan maupun partisipasi seluruh warga. Semoga ini bermanfaat bagi keberlanjutan pendidikan adik-adik semua," ucap Sultan.

Sekda DIY, Ni Made Dwi Panti Indrayanti menambahkan, sbantuan tunai, Pemda DIY juga memastikan adanya relaksasi biaya kuliah hingga bantuan logistik asrama. Ia pun mengapresiasi kinerja cepat 52 perguruan tinggi yang membantu proses validasi data.

Made berujar, proses cleansing data menjadi krusial supaya bantuan bisa tepat sasaran dan memenuhi syarat administrasi perbankan.

"Kami sempat melakukan cut-off data pada Jumat lalu. Awalnya kami mendata berdasarkan NIM, namun karena penyaluran melalui rekening BPD DIY membutuhkan NIK, kami bekerja lembur dua hari untuk melengkapinya agar bantuan bisa segera cair," ujar Made.

Tak berhenti di situ, Pemda DIY juga sudah menyalurkan bantuan logistik berupa beras yang dikirim ke asrama-asrama IKPM asal Sumatera. Selain uang saku, kampus-kampus di DIY juga telah berkomitmen memberikan kategorisasi keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT).

"Untuk kategori terdampak berat, UKT dibebaskan. Untuk kategori sedang diberikan potongan 50 persen, dan kategori ringan 25 persen. Ini dukungan luar biasa agar beban mahasiswa tidak terlalu berat," terangnya.

3. Azmi, kehilangan rumah dan ingin segera pulang kampung

Mobil-mobil yang dihantam banjir di Aceh Tamiang (IDN Times/Prayugo Utomo

Salah seorang mahasiswa Teknik Pertambangan UPN "Veteran" Yogyakarta asal Aceh Tamiang, Azmi mengaku keluarganya kehilangan tempat tinggal akibat banjir besar yang melanda akhir November 2025 kemarin.

"Keluarga saya pedagang di Bukit Temurung. Kemarin banjir sampai seatap rumah. Sekarang semuanya masih mengungsi," ungkap Azmi.

Walaupun kiriman dari orang tua terhenti total, Azmi sempat bertahan menggunakan sisa tabungan dan bantuan makan gratis dari pihak kampus. Ia mengaku bantuan biaya hidup Pemda DIY ini sangat berarti bagi keberlanjutan studinya.

"Kepengin balik rumah untuk bantu-bantu, cuma karena ekonomi belum stabil, ya saya berharap bantuan ini bisa untuk menyambung hidup di sini sampai selesai," ujar Azmi.

Editorial Team