Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
PKL Malioboro memasang bendera putih. IDN Times/Tunggul Damarjati

Yogyakarta, IDN Times - Gabungan komunitas pedagang kaki lima (PKL) Malioboro mengibarkan sejumlah bendera putih di sisi timur jalan Malioboro. Pemasangan dilakukan  hingga depan Kantor Gubernur DIY, Jalan Danurejan, Kota Yogyakarta, Jumat (30/9/2021). 

Bendera putih yang dipasang di pot besi sampai gerobak ini sebagai lambang berkabung bagi PKL Malioboro. Mereka angkat tangan menghadapi rentetan kebijakan PPKM Darurat sampai Level 4 yang diberlakukan sejak 3 Juli 2021 lalu.

"Bendera putih, dipahami oleh masyarakat kita sebagai tanda berkabung dan kematian. Secara universal, dipahami sebagai tanda menyerah," kata Ketua Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro (PPLM) Desio Hartonowati saat ditemui di barat Kantor Kepatihan, Kota Yogyakarta, Jumat (30/7/2021). 

 

 

1. Nihil pemasukan ditambah utang menumpuk

PKL Malioboro memasang bendera putih. IDN Times/Tunggul Damarjati

Desio mengatakan sejak berlakunya PPKM darurat dilanjutkan level 4, PKL di Malioboro tidak mendapatkan pemasukan. Padahal utang terlanjur menumpuk dan keluarga tetap membutuhkan makanan.

Toleransi dari pemerintah sejak 26 Juli kemarin yang mengizinkan makan di tempat tak terlalu berasa. Mengingat akses ke Malioboro belum dibuka seluruhnya, sehingga pengunjung masih enggan menyambangi kawasan ikonik kepunyaan Kota Gudeg itu.

Selain itu waktu berjualan masih tetap dibatasi maksimal hanya sampai pukul 20.00 WIB. Sementara para PKL, khususnya lesehan biasanya baru beroperasi mulai pukul 18.30 WIB.

"Toleransi dan relaksasi yang diberikan kepada PKL yang telah berjalan selama hari dari 26 Juli sampai 29 Juli 2021, tidak terlalu memberi dampak positif. Maka wajar, bila kami menyatakan bahwa kami, PKL Malioboro berkabung," ungkap Desio.

"Kami berharap dan meminta, supaya setelah tanggal 2 Agustus 2021 nanti syukur-syukur bisa lebih cepat diberi kelonggaran berjualan sampai jam.23.00 WIB," sambungnya.

2. Sebanyak 9 paguyuban belum tersentuh bantuan

Editorial Team

Tonton lebih seru di