Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pakar UGM: Partai Demokrat Bisa Gabung PDIP hingga Bangun Koalisi Baru

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (tengah). (Dok. Partai Demokrat)

Yogyakarta, IDN Times - Pengamat Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Arya Budi melihat ada beberapa kemungkinan langkah yang diambil Partai Demokrat, seusai kecewa dengan munculnya rencana duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Kemungkinan yang muncul, Partai Demokrat bergabung dengan koalisi PDIP atau membangun koalisi baru.

Arya melihat peluang bergabungnya Partai Demokrat ke koalisi PDIP, karena melihat cukup cairnya hubungan antara Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Puan Maharani. "Kita bisa baca dengan langkah politik yang dibangun Demokrat. Sebelum mereka rapat serius di Cikeas kemarin dan hari ini, (pernah) terjadi pertemuan politik antara AHY dan Puan," ujar Arya, Jumat (1/9/2023).

1. Berpeluang merapat ke koalisi PDIP

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan Puan Maharani, Minggu (18/6/2023). (IDN Times/Sonya Michaella)

Menurut Arya peluang merapatnya Demokrat ke PDIP tidak mengejutkan. "Karena ya mencairnya relasi politik minimal putra-putri SBY maupun Megawati," kata Arya.

Meski ada kemungkinan bergabunganya Demokrat ke koalisi yang dibangun PDIP,  namun saat ini Ganjar dinilai masih perlu figur yang mengakomodasi elemen Islam, karena elemen nasionalis sudah kuat. "Sementara AHY praktis tidak mewakili elemen Islam, jadi secara insentif elektoralnya tidak kuat," ujar Arya.

2. SBY tak mau anaknya hanya sebagai penonton

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP, Sandiaga Uno. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Kemungkinan yang lebih besar menurut Arya muncul koalisi baru antara Partai Demokrat dengan PPP. Hal itu tidak lepas dengan melihat peluang politik maupun relasi komunikasi politik antar pimpinan partai. "Bisa jadi Demokrat membangun komunikasi dengan kandidat kuat lain, walaupun partainya tidak terlalu besar, PPP. Itu ada Sandi (Sandiaga Uno) di sana," ujar Arya.

Demokrat akan memilih poros koalisi yang mampu mengakomodasi kepentingan partai yang didirikan oleh SBY ini. "Bagaimana pun, Pak SBY tidak mau mengorbankan anaknya yang sudah dia tarik dari akademi militer dan menjadi penonton saja. Mereka berusaha keras AHY bagaimana pun ikut kontes minimal sebagai cawapres," ucap Arya.

3. Potensi bergabung ke KKIR kecil

Pengamat Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Arya Budi. (Dok. Istimewa)

Sementara peluang untuk bergabung ke bacapres lainnya, yaitu Prabowo Subianto menurutnya lebih kecil. Arya melihat di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) terdapat sejumlah nama yang berpotensi mendampingi Prabowo.

"Prabowo kecil (peluang bergabungnya Demokrat ke KKIR), meskipun itu ada, tapi kecil peluangnya, karena capres di sana sudah ada. Kedua cawapres di sana juga ada Erick Thohir dan Gibran Rakabuming Raka, kemungkinan," ujar Arya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Herlambang Jati Kusumo
EditorHerlambang Jati Kusumo
Follow Us