Mahasiswa UNY Olah Keong Macan Jadi Gel Pencegah Karies Gigi

- Gel nano-hidroksiapatit (n-HAp) dari cangkang keong macan untuk perkuat enamel gigi
- Proses sintesis dijaga ketat untuk hasil berkualitas tinggi
- Uji antibakteri tunjukkan hasil signifikan dalam memperkuat enamel gigi
Sleman, IDN Times – Karies masih menjadi salah satu masalah kesehatan gigi. Tak hanya menyebabkan gigi berlubang, hal ini bisa menimbulkan infeksi gusi.
Sejumlah mahasiswa FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengembangkan gel nano-hidroksiapatit (n-HAp) berbasis limbah cangkang keong macan untuk meminimalkan karies gigi.
1. Perkuat enamel gigi

Ketua tim penelitian, Eliana Diah Puspita Arum, menuturkan gel ini dirancang untuk memperkuat enamel gigi sekaligus memiliki sifat antibakteri.
“Dalam riset ini, cangkang keong macan dipilih karena kandungan kalsium karbonatnya yang tinggi, sekitar 97 persen, sehingga potensial sebagai sumber kalsium untuk sintesis n-HAp. Inovasi penelitian ini terletak pada kombinasi n-HAp dengan biopolimer alami berupa kurma ajwa, siwak, dan propolis, yang berfungsi meningkatkan aktivitas antibakteri terhadap bakteri penyebab karies gigi," ungkap Eliana, dilansir laman resmi UNY, Kamis (25/9/2025).
Proses sintesis dilakukan dengan metode sol-gel untuk menghasilkan n-HAp berkualitas tinggi. Hasilnya kemudian diformulasikan menjadi gel dengan variasi konsentrasi untuk menentukan komposisi terbaik.
2. Proses sintesis dijaga ketat untuk hasil berkualitas

Sementara anggota peneliti, Lutfi Puspita Meliasari menjelaskan tahap awal yang dilakukan adalah preparasi kalsium oksida (CaO) dari cangkang keong macan. Proses ini menjadi fondasi penting agar bahan dasar yang dihasilkan berkualitas tinggi.
Sintesis n-HAp dilakukan dengan kontrol ketat pada suhu dan waktu. “Karakterisasi hasil sintesis sangat penting untuk memastikan kualitas gel,” paparnya.
3. Tunjukkan hasil signifikan

Tahap berikutnya adalah pengujian antibakteri terhadap bakteri penyebab karies, yaitu streptococcus mutans, streptococcus sanguinis, dan lactobacillus acidophilus. Menurut Lutfi, hasilnya cukup menjanjikan.
Gel yang dihasilkan menunjukkan aktivitas antibakteri dengan zona hambat yang signifikan, sekaligus berpotensi memperkuat enamel gigi.
Riset yang dilakukan melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini menggandeng lima peneliti muda, yaitu Eliana Diah Puspita Arum, Lutfi Puspita Meliasari, Ratri Yulina Setiati, Melisa Sekarlina Putri Dayani, dan Rizky Amin Saputro.
Tim berharap dapat menghadirkan produk gel remineralisasi gigi berbasis biomaterial lokal yang tidak hanya efektif mencegah karies, juga ramah lingkungan dan bernilai ekonomi, mengingat keong macan melimpah di wilayah Indonesia bagian timur.