Libur Nataru, Pergerakan Orang di Jogja Capai 9,3 Juta

- Sebanyak 9,3 juta orang keluar dan masuk DIY selama libur Natal dan Tahun Baru 2025, sebagian besar menggunakan mobil pribadi.
- Pada periode tersebut, tercatat 1.410.000 kendaraan masuk dan 1.280.000 kendaraan keluar DIY, melebihi prediksi awal sebesar 2.100.000 kendaraan.
- Puncak lalu lintas terjadi di pintu masuk Prambanan, dipengaruhi oleh penambahan infrastruktur seperti Jalan Tol Solo-Jogja-YIA.
Yogyakarta, IDN Times - Sebanyak 9,3 juta orang ke luar dan masuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama libur Natal dan tahun Baru 2025.
Dinas Perhubungan (Dishub) (DIY) mencatat, jumlah tersebut sebagian besar menggunakan mobil pribadi. Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Dishub DIY Sumariyoto menyatakan, angka tersebut mendekati prediksi Dishub DIY sebelumnya sebesar 9,4 juta orang.
1. 2,8 juta kendaraan keluar dan masuk ke DIY
Berdasarkan data 23 Desember 2024 sampai 1 Januari 2025 dengan menggunakan kamera analitik yang terpasang di empat titik strategis di DIY, selama periode itu, tercatat sebanyak 1.410.000 kendaraan masuk dan 1.280.000 kendaraan keluar DIY.
Data tersebut menunjukkan banyak kendaraan pengunjung masa Nataru masih berada di wilayah DIY sehingga masih terjadi antrean panjang di beberapa titik lampu lalu lintas utama.
"Total pergerakan kendaraan keluar dan masuk DIY mencapai 2.690.000-an kendaraan, jauh di atas prediksi awal kami sebesar 2.100.000 kendaraan," kata Sumariyoto dikutip Antara, Jumat (3/1/2024).
2. Lalu lintas tertinggi dari pintu masuk Tempel

Puncak lalu lintas kendaraan periode Nataru terjadi pada 24 Desember 2024 di pintu masuk Prambanan dan sebagian besar kendaraan menuju arah tol.
"Dominasi kendaraan berasal dari wilayah barat, seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Sumatera, diikuti oleh Semarang, Solo, dan Surabaya," ujarnya.
Dari empat pintu masuk utama DIY, pintu masuk Tempel mencatatkan lalu lintas tertinggi secara akumulatif, didominasi oleh kendaraan berpelat lokal. Sumariyoto menuturkan, tingginya pergerakan kendaraan dan orang di DIY pada periode ini antara lain dipengaruhi penambahan infrastruktur, salah satunya Jalan Tol Solo-Jogja-YIA, ruas Klaten-Prambanan yang dibuka fungsional selama liburan.
3. Antisipasi kemacetan di kawasan Prambanan
Untuk mengurai kepadatan arus, dilakukan rekayasa lalu lintas Polres Sleman dengan Polres Klaten di kawasan Prambanan.
"Ketika antrean panjang terjadi dari arah timur, petugas di pos Prambanan mengatur secara manual, begitu pula sebaliknya. Selain itu, beberapa U-turn ditutup karena menjadi sumber kemacetan, dan di simpang Proliman kendaraan dari arah timur diminta terus berjalan untuk memperlancar arus," ujar Sumariyoto.