Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Laboratorium UGM Kini Mampu Periksa 1.000 Sampel COVID-19 per Hari

Ilustrasi. Pengoperasian laboratorium PCR COVID-19. (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Sleman, IDN Times - Semakin meningkatnya jumlah kasus COVID-19 yang diikuti semakin banyak sampel yang diteliti membuat laboratorium di berbagai daerah menjadi kewalahan. Tidak jarang, waktu untuk mengetahui hasil dari sampel yang diuji pun semakin lama.

Melihat kondisi tersebut, LPPT (Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu) Universitas Gadjah Mada (UGM) menambah sarana dan prasarana agar kapasitas sampel yang diuji bisa semakin banyak.

1. Kini bisa uji sampel hingga 1.000 per hari

Dok. BPPT

Hevi Wihadmadyatami, Kepala Bidang Layanan Penelitian dan Pengembangan LPPT UGM, mengungkapkan awalnya laboratorium UGM ini hanya bisa memeriksa 400-500 sampel per hari. Namun, dengan adanya penambahan sarana prasarana, saat ini laboratorium UGM bisa memeriksa 750-1.000 sampel per hari.

“Laboratorium telah mempersiapkan semaksimal mungkin untuk penambahan sarana dan prasarana seperti BSC (Biosafety Cabinet), alat ekstraksi robotic dan juga sumber daya manusia untuk dapat meningkatkan kapasitas harian pemeriksaan hingga mencapai 750-1.000 sampel per hari dari 400-500 sampel sebelumnya” ungkapnya pada Minggu (11/7/2021).

2. Hindari penumpukan sampel

Tes RT-PCR COVID-19 (freepik.com/anyaivanova)

Menurut Hevi, pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas laboratorium yang dimiliki. Nantinya, dengan bertambahnya kapasitas uji maupun kualitas laboratorium, diharapkan bisa menanggulangi penumpukan pengerjaan analisis sampel pengujian serta mempercepat penanganan terhadap pasien yang terkonfirmasi COVID-19.

"Selain itu, UGM juga berupaya dengan sumber daya yang dimiliki bisa memberikan manfaat secara nyata ke masyarakat," katanya.

3. Kembangkan fasilitas riset

Universitas Gadjah Mada (Dok. Humas UGM)

Lebih lanjut, dia mengatakan jika saat ini pihaknya juga mengembangkan berbagai fasilitas pengembangan riset. Salah satunya dengan pembangunan fasilitas Biosafety Level-3 (BSL-3) dan penguatan aspek penelitian life science yang diharapkan selesai di akhir tahun 2022.

Biosafety Level-3 merupakan fasilitas penelitian khusus terkait dengan mikroorganisme tingkat risiko sedang - tinggi dan dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Fasilitas ini dapat menunjang kebutuhan pengembangan dan riset terkait dengan COVID-19.

“Diharapkan dari langkah-langkah yang diambil oleh laboratorium COVID-19 UGM yang didukung penuh oleh universitas dapat membantu penanganan eskalasi kasus pandemi COVID-19 terutama di DIY secara maksimal dan efektif,” paparnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siti Umaiyah
Paulus Risang
Siti Umaiyah
EditorSiti Umaiyah
Follow Us