Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Jelang Libur Tahun Baru Imlek, Okupansi Hotel di Sleman Stagnan

Ilustrasi hotel (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Sleman, IDN Times - Menjelang Tahun Baru Imlek jumlah okupansi hotel di Sleman belum terjadi pergerakan. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI Kabupaten Sleman Joko Paromo menjelaskan keadaan ini salah satunya disebabkan kewajiban pembatasan bagi pendatang harus membawa syarat keterangan bebas COVID-19.

1. Okupansi tetap di angka 22 persen

Iustrasi karyawan menyemprotkan cairan disinfektan di kamar Hotel (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Data dari PHRI Sleman menunjukkan tingkat keterisian hotel masih bertahan pada angka 22 hingga 24 persen. Hal ini tidak berbeda jauh dengan okupansi sebelumnya yaitu tidak lebih dari 25 persen.

"Okupansi hotel masih belum ada pergerakan dan permintaan masih low (rendah)," ungkapnya pada Kamis (11/2/2021).

2. Adanya aturan surat keterangan COVID-19

Ilustrasi Surat Rapid Antigen (IDN Times/Umi Kalsum)

Menurut Joko ada beberapa faktor yang menyebabkan wisatawan enggan menginap di Sleman. Antara lain kondisi pandemik yang belum ada penurunan, pembatasan waktu operasional beberapa lokasi, dan aturan antigen maupun swab.

"Daya beli masih ada tapi cenderung untuk jaga kesehatan. Pembatasan tempat wisata, tempat makan, ini yang menyebabkan berkurang untuk untuk holiday," katanya.

3. Belum ada dampak dari pembatasan mikro

Ilustrasi. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Sementara itu adanya pergantian pembatasan terbatas ke pembatasan skala mikro belum berdampak belum dirasakan dampaknya pada tingkat okupansi hotel di Sleman.

"Sejauh ini belum ada dampak yang baik untuk okupansi hotel," paparnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
Siti Umaiyah
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us