Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kecelakaan lalu lintas (freepik.com/fxquadro)
ilustrasi kecelakaan lalu lintas (freepik.com/fxquadro)

Intinya sih...

  • Polres Bantul mencatat 104 korban jiwa dari 1.590 kasus kecelakaan Januari–September 2025, dengan kerugian materiil Rp950 juta.

  • Faktor utama kecelakaan ialah kelalaian pengemudi, kecepatan tinggi, serta kondisi jalan sempit dan bergelombang.

  • Kapolres Bantul mengimbau masyarakat patuh aturan lalu lintas dan memastikan kendaraan dalam kondisi layak jalan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bantul, IDN Times - Selama periode Januari hingga September 2025, Polres Bantul mencatat sebanyak 104 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Angka tersebut menjadikan kecelakaan sebagai penyebab kematian tertinggi di Kabupaten Bantul, melampaui kasus pembunuhan akibat tindak kejahatan.

Kapolres Bantul, AKBP Novita Eka Sari, menyebut jumlah kasus kecelakaan di wilayahnya juga tergolong tinggi. “Selama Januari–September 2025, terjadi sebanyak 1.590 kasus laka lantas di Bantul,” ujar Novita di Bantul, Kamis (9/10/2025).

1. Kerugian materiil mencapai Rp950 juta

Kapolres Bantul, AKBP Novita Eka Sari. (Dok. Polres Bantul)

Novita melanjutkan, dari ribuan kasus kecelakaan tersebut tercatat sebanyak 1.928 orang mengalami luka-luka. “Untuk kerugian materiil mencapai Rp950.240.775,” ungkapnya.

Ia menilai, peningkatan kesadaran keselamatan berlalu lintas menjadi langkah penting untuk menekan angka kecelakaan. “Kecelakaan itu terjadi karena kurangnya toleransi kepada sesama pengguna jalan. Kebanyakan disebabkan oleh berkendara dengan kecepatan tinggi tanpa dibarengi dengan kewaspadaan,” ucapnya.

2. Jadi bahan analisis dan evaluasi

ilustrasi kecelakaan lalu lintas (freepik.com/macrovector)

Novita menjelaskan, tingginya angka kecelakaan lalu lintas umumnya disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari faktor manusia, kondisi jalan, hingga kendaraan itu sendiri. Ia menambahkan, data tersebut akan dijadikan bahan analisis dan evaluasi untuk menekan angka kecelakaan di wilayah Bantul.

“Secara teori, penyebab laka lantas memang ada pada faktor manusia yang lebih tinggi dari faktor jalan maupun kendaraan. Kebut-kebutan atau kecepatan tinggi, jalan yang sempit, tikungan yang bergelombang sehingga terjadi tipe laka lantas out of control atau lepas kendali. Ini menjadi tipe laka lantas yang perlu kita perbaiki dan menjadi anev untuk bisa mengurangi laka lantas,” bebernya.

3. Minta masyarakat tingkatkan kesadaran berkendara

Polisi melakukan olah TKP kecelakaan lalu lintas di Jalan Ring Road Selatan Banguntapan Bantul. (Dok. Polres Bantul)

Melihat tingginya angka kecelakaan lalu lintas, jajaran Polres Bantul terus mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kesadaran dalam berkendara.

Novita mengimbau para pengemudi untuk selalu mematuhi aturan lalu lintas serta memastikan kendaraan dalam kondisi baik. Ia menilai, banyak kecelakaan terjadi karena kendaraan tidak dilengkapi lampu depan dan belakang yang berfungsi dengan baik.

Selain itu, kondisi jalan juga turut berperan. “Jalan yang sempit, menikung, dan bergelombang dapat memicu kecelakaan ketika pengendara melaju dengan kecepatan tinggi,” ujarnya.

“Ini menjadi perhatian kita bersama. Kami mengimbau seluruh pengguna jalan untuk selalu mematuhi rambu-rambu lalu lintas, memakai helm berstandar SNI bagi pengendara roda dua, serta tidak menggunakan handphone saat berkendara,” imbau Novita.

Ia juga menekankan agar pengemudi tidak berkendara dalam kondisi mengantuk atau di bawah pengaruh alkohol, dan memastikan kendaraan dalam keadaan layak jalan sebelum digunakan.

Editorial Team