Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

HMPV Ditemukan di Indonesia, Ini Saran Guru Besar Kedokteran UGM

Ilustrasi Virus HMPV (pexels.com/CDC)
Intinya sih...
  • HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi, lebih rendah risiko fatal dibanding SARS-CoV-2.
  • HMPV lebih rentan menyerang anak-anak dan orang dengan respons kekebalan tubuh yang melemah.
  • HMPV dapat menyebabkan gejala infeksi saluran pernapasan seperti batuk, pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan nyeri tenggorokan.

Sleman, IDN Times - Human Metapneumovirus (HMPV) yang dilaporkan telah ditemukan di Indonesia diyakini tidak berpotensi menjadi pandemi. Keyakinan tersebut disampaikan Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Tri Wibawa.

"Tidak berpotensi menyebabkan pandemik, serta memiliki risiko yang jauh lebih kecil untuk menjadi fatal dibandingkan SARS-CoV-2," kata Tri Wibawa dalam keterangannya, Kamis (9/1/2025).

Menurut Tri, berbeda dengan SARS-CoV-2 pemicu COVID-19 yang dapat menyerang segala usia, HMPV lebih rentan menyerang anak-anak dan orang dengan respons kekebalan tubuh yang melemah. Ia mengungkapkan HMPV sejatinya sudah beredar lama di seluruh dunia, dan bahkan diyakini bahwa setiap orang pernah terinfeksi di masa kecilnya.
Namun, virus tersebut baru diidentifikasi secara gamblang pada 2001. "Sudah dikonfirmasi oleh otoritas China bahwa HMPV yang menyebar di China saat ini adalah strain lama," jelasnya.

 

1. Ada kemiripan dengan virus SARS-CoV-2

Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Tri Wibawa. (antaranews.com

Tri mengungkapkan dalam beberapa hal ada kemiripan dengan virus SARS-CoV-2. Ia mencontohkan salah satunya adalah infeksi pada saluran pernapasan yang dapat menimbulkan gejala seperti batuk, pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan nyeri tenggorokan.
Terkadang pada orang yang mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh, kata Tri, dapat menimbulkan infeksi pada saluran napas bawah yang parah. Tak hanya itu, virus ini pun memiliki penularan yang sama melalui droplet dan cairan tubuh yang mengontaminasi dan saat kontak langsung dengan penderita. "Dapat menyerang manusia secara berulang," jelas Tri.

2. Virus HMPV tak sebabkan penyakit fatal

ilustrasi flu (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tri menambahkan kendati ada kemiripan, secara teoritis virus ini tidak menyebabkan penyakit fatal. Malahan, kata Tri, pada kebanyakan orang sama seperti influenza, penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya.
Lantaran kemiripannya dengan influenza, HMPV tak mudah dibedakan dengan influenza biasa.

“Dalam kondisi tertentu ada yang harus diwaspadai selain pada anak-anak, orang dengan penurunan kekebalan tubuh, yaitu lansia berusia lebih dari 65 tahun, juga pada orang-orang yang memiliki gangguan pada sistem pernapasan,” ungkapnya.

3. Warga diminta hidup lebih sehat

Ilustrasi mencuci tangan (pexels.com/@polina-tankilevitch)

Tri menganjurkan warga hidup lebih sehat untuk menghindari potensi tertular dari virus HMPV ini dengan makan, minum, dan istirahat yang cukup. Kemudian, warga diminta menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan, menggunakan masker apabila memiliki gejala infeksi di saluran pernapasan, dan menghindari kontak erat dengan orang-orang yang diduga terkena infeksi saluran pernapasan.

Tri menjelaskan berbagai upaya tersebut penting dilakukan mengingat hingga sampai saat ini belum ada vaksin untuk virus HMPV. "Diharapkan masyarakat sudah memiliki respons imun yang cukup untuk dapat menahan agar tidak sakit parah," katanya

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us